indoposonline.id – Mutiara Rahma Putri/Melani Putri menyatakan akan berjuang sekuat tenaga bagi Merah Putih dalam debut mereka di ajang Olimpiade 2020 Tokyo pada 24 Juli mendatang.
Mutiara/Melani yang akan turun di rowing kelas ringan dua pedayung putri (LW2X) itu mengakui persaingan di Tokyo nanti akan sulit terlebih keduanya belum mengetahui kapasitas para pesaing dari Eropa. Secara realistis, medali pun bakal sulit diraih.
Pasalnya, Mutiara/Melani belum pernah turun di kejuaraan kelas dunia. Tiket Olimpiade yang didapatkannya berkat hasil kualifikasi di Asian and Oceania Continental Qualification Regatta di Tokyo pada Mei lalu. Mereka mencatatkan waktu 7 menit 35,71 detik.
“Target kami sekarang harus memberikan yang terbaik saja karena kami baru berlaga di tingkat dunia jadi belum mengetahui kapasitas dari negara-negara di luar Asia,” kata Mutiara kepada Antara di Jakarta, Selasa.
“Target memberikan yang terbaik saja untuk Indonesia. Mungkin kami bisa bersaing dengan Asia terutama Eropa,” kata Melani menimpali.
Mutiara/Melani yang masing-masing berusia 16 dan 22 tahun itu juga mengaku tak terbebani bertanding di Tokyo nanti. Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) tidak menetapkan target yang berat kepada mereka.
Kendati demikian, Mutiara/Melani tetap melakukan persiapan maksimal menjelang keberangkatan ke Olimpiade Tokyo. Selama karantina di Pengalengan, mereka tetap berlatih. Latihan meliputi latihan fisik, daya tahan dan kecepatan perahu.
Keberangkatan cabang olahraga rowing ke Tokyo yang awalnya diagendakan pada 17 Juli harus diundur menjadi Selasa (20/7) malam ini karena Mutiara sempat mengalami gejala flu.
Namun Mutiara mengaku saat ini dirinya sudah dalam kondisi fit dan siap bertanding di Tokyo. “Alhamdulillah sudah sembuh jadi kami bisa mengikuti pertandingan sesuai jadwal dan tentunya dengan badan yang fit,” ujarnya.
Lebih lanjut, di Hari Raya Idul Adha kali ini, baik Mutiara maupun Melani mengatakan tidak mengikuti sholat Idul Adha secara berjamaah karena adanya kebijakan PPKM Darurat. “Karena PPKM jadi saya solat mandiri di kamar,” kata Mutiara. (wsa)