indoposonline.id- Pemerintah Indonesia telah menyiapkan Roadmap Digital Indonesia 2021-2024 di 4 sektor strategis yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital dan masyarakat digital.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate memaparkan strategi Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan konektivitas untuk menjembatani kesenjangan digital.
“Pemerintah Indonesia ingin lebih kuat di era digital ini, baik dalam keuangan digital, perbankan digital, e-commerce, pariwisata digital, UMKM digital, dan banyak lainnya. Untuk mewujudkan menuju Indonesia Terkoneksi: semakin digital, semakin sejahtera,” jelasnya dalam Forum Asia Tech x Singapore 2021 – AtxSummit, Future Role of Connectivity: Bridging the Digital Divide yang berlangsung virtual dari Jakarta, Selasa (13/07/2021).
ATxSG 2021 merupakan konsep baru dari pameran inovasi bernama Smart Nation Innovation Week (SNIW) yang setiap tahun diselenggarakan secara rutin oleh Pemerintah Singapura sejak 2015. Pameran tersebut menggabungkan unsur teknologi, digital society, dan digital economy. ATxSG 2021 akan diselenggarakan pada tanggal 13 s.d 16 Juli 2021 di Marina Bay Sands, Singapura.
Menteri Johnny juga menyampaikan Indonesia baru saja meluncurkan operasi komersial 5G di 9 kota. “Ini masih dalam tahap yang sangat awal, tetapi kami akan melakukan segala kemungkinan untuk mempercepat penyebaran 5G, termasuk farming dan refarming spektrum frekuensi di semua pita frekuensi level. Peluang besar di depan sedang menunggu kita,” ungkapnya.
Tidak berhenti di situ saja, setelah melakukan percepatan infrastruktur yang menjadi fondasi utama dalam akselerasi transformasi digital, Menteri Johnny menyatakan pihaknya tengah mempersiapkan terbentuknya masyarakat digital, diantaranya; Pemerintahan Digital, Ekonomi Digital, hingga Peningkatan SDM Digital.
“Penerapan konsep digital government untuk mendukung dan mendorong pelayanan publik yang efisien, efektif, dan transparan. Kami sedang dalam proses mengintegrasikan layanan pemerintah melalui konsolidasi data, di bawah Inisiatif Satu Data Indonesia. Kami berencana untuk membangun 4 Pusat Data Pemerintah, mulai tahun ini, Pusat Data Standar Global Tier-IV,” jelasnya.
Menurut Menkominfo dengan pembangunan infrastruktur digital yang massif dan penyediaan pusat data pemerintah untuk layanan pemerintahan digital ini, diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi digital Indonesia.
“Hilirnya daripada infrastruktur TIK yaitu ekonomi digital itu sendiri. Makanya, kita harus memanfaatkan infrastruktur kita untuk memanfaatkan ekonomi digital. Di Indonesia saat ini tulang punggung perekonomian kita adalah UMKM dan Ultra Mikro yang menjadi penyumbang 61,07% dari GDP nasional,” jelasnya.
Mengutip data dari Google Temasek, Menteri Johnny mengungkapkan saat ini Ekonomi Digital Indonesia diproyeksikan akan melampaui 124 miliar USD pada akhir tahun 2024. Menurutnya, hal ini yang menjadi pendorong Ekonomi Digital Indonesia di kawasan telah tumbuh dua digit pada 10,58% pada tahun lalu.
Oleh karena itu, menurut Menteri Johnny, Pemerintah Indonesia memberi perhatian serius kepada 64.2 juta UMKM Indonesia untuk bisa onboard go digital, karena potensi ekonomi digital Indonesia yang besar. Bahkan, Pemerintah telah menargetkan agar pada tahun 2024 mendatang, jumlah pelaku UMKM yang tergabung ke dalam ekosistem digital dapat meningkat pesat hingga 30 juta pelaku melalui Program Nasional Gerakan Bangga Buatan Indonesia.
Bahkan, Presiden Joko Widodo mendorong Indonesia dapat menghasilkan unicorn dan startup digital di sektor jasa keuangan digital, digitalisasi perindustrian, media hiburan (digital broadcasting), pertanian dan perikanan digital, pendidikan digital, kesehatan digital, serta real-estate atau perkotaan digital.
“Saya akan mendukung konsolidasi bisnis telekomunikasi, platform digital, startup digital Indonesia, untuk bisnis dan industri yang lebih kuat dan andal. Penting juga bagi Indonesia untuk berperan dalam produksi dan manufaktur sistem ICT, jaringan dan produk, perbankan digital dan e-commerce, dan bisnis digital hilir terkait, pariwisata, dan logistik,” ungkap Menteri Kominfo.
Di samping itu, adapula program Digital Leadership Academy untuk mendukung pengembangan kota cerdas dan pembuat kebijakan digital, serta pendiri startup digital. Program talenta digital secara masif ini disiapkan untuk mendukung masyarakat Indonesia go digital dan ambil bagian dalam Percepatan Transformasi Digital Indonesia.
“Kami telah menyiapkan 100 inisiatif utama 2021-2024 yaitu, infrastruktur ICT, e-Government, Legislasi Utama untuk mendukung Ruang Digital, adopsi teknologi baru di sektor industri, termasuk Kesehatan Digital, Pendidikan Digital, Media Digital, Penyiaran Digital, e-Commerce, Digital Fintech, Digital Banking, Pariwisata, dan Logistik,” papar Menkominfo.
Di akhir pemaparan, Menteri Johnny mengapreasiasi forum ATxSG 2021 sebagai upaya berbagi perspektif dan pengalaman negara ASEAN. Bahkan mengharapkan akan menjadi acuan dalam pemajuan transformasi digital di ASEAN.
“Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk berpartisipasi dalam Asia Tech Singapore 2021 Summit. Saya berharap untuk suksesnya penyelenggaraan konferensi ini dan berharap acara ini dapat menghasilkan rekomendasi tentang bagaimana Singapura dan Negara-negara Anggota ASEAN dapat lebih memajukan transformasi digital di kawasan ini,” ungkapnya.
Selain Menteri Johnny, acara yang berlangsung selama empat hari itu juga dihadiri Presiden Republik Estonia, Kersti Kaljulaid; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto; Wakil Perdana Menteri Singapura sekaligus Menteri Koordinator Kebijakan Ekonomi Singapura, Heng Swee Keat; Deputy Chief Executive, Connectivity Development & Regulation Infocomm Media Development Authority of Singapore, Aileen Chia; Menteri Energi dan Pengembangan Digital Swedia; Anders Ygeman, Menteri Perhubungan dan Komunikasi Brunei Darussalam; Dato Abdul Muthalib Yusof, serta para pembicara lainnya dari ekosistem pendukung. (bas)
Pemerintah Paparkan Roadmap Digital Indonesia dalam ATxSG
