indoposonline.id – Di tengah pandemi COVID-19, warga DKI wajib mewaspadai adanya potensi penyakit berbahaya lainnya. Kini kasus demam berdarah dengue (DBD) mulai bermunculan di berbagai titik di Ibu Kota.
Saat ini, wilayah dengan temuan kasus terbanyak di DKI Jakarta terdapat di Jakarta Timur. Disusul Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu.
Berdasarkan data dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, kasus DBD pada 2020 lalu di Jakarta Selatan ditemukan sebanyak 1.016 kasus. Kecamatan Pesanggrahan menjadi salah satu temuan terbanyak dengan total 227 kasus.
Kasudin Kesehatan Jakarta Selatan, M Helmi, mengimbau warga agar tetap waspada terhadap demam berdarah. Gaya hidup bersih dan sehat akan berdampak positif bagi kesehatan warga.
“Warga, saya minta untuk tetap waspada, di samping lagi pandemi kita juga harus menjaga kebersihan untuk penyakit demam berdarah ini,” sarannya.
Untuk itu, kata Helmi, pembersihan lingkungan tidak melulu menunggu petugas kebersihan atau kerja bakti. Kebersihan lingkungan secara mandiri akan menjamin hilangnya jentik nyamuk.
“Kalau dibersihkan sendiri akan membuat badan bergerak dan ada olahraga-lah. Jadi ya memang harus benar-benar dibersihkan mengingat data kasus yang masuk itu sudah di angka ratusan,” ungkapnya.
Di 2021, kasus DBD harus menjadi perhatian khusus. Sebab hingga bulan Juni 2021, temuan kasus DBD di Jakarta Selatan sudah ada pada angka 206 kasus. Kecamatan Pesanggrahan masih menjadi lokasi dengan temuan kasus terbanyak mencapai 42 kasus.
Disusul Kecamatan Jagakarsa 39 kasus, Mampang Prapatan (23 kasus), Pancoran (23 kasus), Kebayoran Baru (21 kasus), Kebayoran Lama (18 kasus), Pasar Minggu (16 kasus), Tebet (14 kasus), Setiabudi (6 kasus), dan Cilandak (4 kasus).
“Merujuk pada data tersebut, bisa dikatakan seluruh kecamatan di Jakarta Selatan terdapat temuan kasus DBD,” simpulnya. (ibl)