indoposonline.id – Viralnya video seorang pria emosi mengamuk di sebuah halte Transjakarta di Jakarta. Pihak Transjakarta angkat bicara mengenai viralnya video dimedia sosial tersebut.
Sardjono Jhony Tjitrokusumo selaku Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyayangkan masih banyaknya masyarakat yang abai akan aturan tersebut, khususnya saat menggunakan layanan Transjakarta.
Hal ini menyusul sebuah video viral dimedia sosial yang menampilkan seorang pelanggan berdebat dengan petugas atas nama Nurul Fajar Sulistyorini terkait penggunaan masker scuba oleh pelanggan tersebut.
Adapun saat kejadian pada Rabu (30/6/2021) sekitar pukul 12.58 WIB, pelanggan tersebut masuk ke halte Semanggi dengan tujuan ke Kota. Namun, pelanggan diketahui tidak melakukan tap in dengan tepat sehingga pintu gate tidak terbuka.
Alih-alih melakukan tap in ulang, katanya, pelanggan justru menerobos masuk ke dalam halte menggunakan rotari gate tanpa membayar. “Saat itu petugas kami sudah mengingatkan untuk mengganti masker scuba dengan masker medis. Tapi, pelanggan justru kurang memperhatikan dan malah menerobos masuk. Hal ini tentunya sangat disayangkan, mengingat sudah ada aturan yang menjelaskan terkait penggunaan masker,” ujar Jhony di Jakarta, Selasa (6/7/2021).
Dengan meningkatnya angka penyebaran Corona Virus Disease atau Covid-19 membuat pemerintah berfokus dalam upaya menekan angka penularan. Salah satunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dalam setiap kegiatan, tidak terkecuali di sektor transportasi.
Salah satu prokes ketat yang ditekankan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) adalah terkait penggunaan masker yang sesuai anjuran. Dalam hal ini masyarakat diimbau untuk tidak menggunakan masker jenis scuba dan buff ketika berkegiatan di luar rumah. Mengingat kedua jenis masker ini memiliki tingkat efektivitas sangat rendah yakni antara 0-5 persen.
Sehingga, angka ini jauh di bawah masker kain tiga lapis dengan persentase efektivitas sebesar 50-70 persen.
Jhony menambahkan, Transjakarta sangat ketat dalam menerapkan segala bentuk prokes yang di area Transjakarta tanpa ada pengecualian dalam bentuk apapun. Hal ini ditujukan untuk meminimalisir penyebaran virus dan pelanggan tetap merasa aman dan nyaman menggunakan Transjakarta sebagai moda transportasi dalam kegiatan pelanggan.
Transjakarta juga mengapresiasi petugasnya yang tegas menerapkan prokes, meski pihaknya melihat terkadang justru petugas jaga yang dimaki-maki oleh pelanggan.
“Terimakasih atas kerja dengan hati. Transjakarta selalu memberikan penghargaan atas ketegasan mereka,” tambah Jhony.
Jhony pun mengimbau kepada seluruh pelanggan mematuhi semua aturan yang berlaku. Selain itu, sebisa mungkin untuk bersikap bijak kepada petugas yang telah menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
“Apa yang dilakukan petugas kami untuk kebaikan bersama. Jadi, anggapan miring kepada mereka dimedia sosial saya rasa tidak pas. Kami imbau masyarakat untuk bisa saling bekerjasama dalam upaya melawan Covid-19 ini,” timpalnya.
Di luar itu, sambung dia, Transjakarta tetap mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah apabila tidak ada keperluan mendesak. Namun jika harus ke luar rumah karena terpaksa, selalu pastikan untuk selalu menerapkan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. (ibl)