indoposonline.id – Pagelaran konser tidak ada. Musisi pun diminta harus bersabar. Penyebabnya tentu tidak lain karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Demikian disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta kepada para pelaku usaha di sektor musik.
“Kami mohon untuk teman-teman musisi bersabar. Ke depan diharapkan akan ada kegiatan yang langsung bisa mendorong semangat daya tahan musisi ini. Mudah-mudahan tidak terlalu lama lagi bisa berkegiatan kembali,” ujarnya dalam keterangan pers, Minggu (8/8).
Sandiaga Uno melanjutkan, pemerintah tengah memprioritaskan pemulihan kesehatan dengan salah satu cara mengejar program vaksinasi. Vaksinasi merupakan salah satu upaya mencapai herd immunity sehingga diharapkan nantinya roda perekonomian bisa kembali pulih dan dapat tercipta lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Dia menyampaikan upaya pemerintah dalam mempercepat vaksinasi adalah membuat program VANIC (vaksinasi asyik di tempat piknik) hingga menggelar sentra vaksin di tempat wisata. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat tertarik untuk divaksin.
“Jadi vaksin tempatnya di lokasi wisata itu ternyata menjadi hits, banyak sekali yang mengapresiasi. Sehingga akhirnya menjamur, mulai dari Gunung Kidul, Kulon Progo, di Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, kemarin di Danau Toba di Kaldera kita menggelar vaksin dengan konsep gercep, geber, gaspol,” ujar Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno menjelaskan, Kemenparekraf saat ini tengah fokus pada pariwisata era baru, yakni pariwisata yang localize, customize, personalize dan smaller in size. Kesemuanya berbasis kesehatan, kuliner, olahraga, ecotourism, serta desa wisata.
Personalize yang dimaksud adalah liburan yang sifatnya sangat pribadi, bersama keluarga. Wisatawan tidak lagi ikut dalam tur skala besar. Customize yaitu berwisata dengan minat khusus misalnya seperti wisata berbasis alam.
Lalu ada juga localize, artinya wisatawan tidak lagi berpergian jauh dari rumah. Nantinya wisatawan akan lebih nyaman liburan menggunakan kendaraan pribadi. Sehingga jarak yang ditempuh tidak akan lebih dari 250 kilometer dari tempat tinggal.
Terakhir, tren wisata juga akan diprediksi bersifat smaller in size artinya jumlah pengunjung di setiap destinasi wisata tidak terlalu massif. (tim)