IPOL.ID – Legenda bulu tangkis Indonesia Susy Susanti menyambut baik keberhasilan ganda putri Greisya Polii/Apriyani Rahayu yang sukses menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
”Sebagai senior, mantan pembina tentu saja saya sangat berbangga dengan keberhasilan Greis/Apri. Keberhasilan ini adalah kado bagi bangsa Indonesia yang kebetulan merayakan Kemerdekaan,” kata Susy Susanti saat podcast bareng IPOL.ID.
Peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu mengatakan, keberhasilan Greisya/Apriyani diharapkan menjadi pelecut semangat pemain putri lainnya untuk meraih prestasi di level dunia.
Susy mengingatkan, saat ini terjadi gab prestasi antara sektor putri dan putra. “Di sektor putra, saya melihat prestasi dan regenerasinya sangat konsisten. Banyak sekali muncul bintang-bintang muda yang siap mengisi posisi yang senior,” kata Susy di acara yang dipandu Redpel IPOL.ID Timur Arif Riyadi itu.
Sementara, kata Susy, kondisi sebaliknya terjadi di sektor putri. Tak banyak pemain putri yang muncul saat pemain senior mulai meredup.
Tak banyak pemain putri yang mampu bermain konsisten di level tertinggi. “Memang, di sektor putri tak sekonsisten pria. Jumlah pemain yang ada sangat minim. Dan perlu pembenahan yang intens untuk masuk jajaran elite dunia,” kata atlet yang kini tinggal di Kelapa Gading, Jakarta Utara itu .
Lalu apa yang menjadi kendala sektor putri lambat menelorkan bibit pemain hebat?
Susy melihat, dari sekian banyak faktor, budaya menjadi salah satu penyebab. Masih banyak keluarga yang kurang memberikan support bagi anaknya yang ingin menjadi atlet.
“Masih ada Sebagian keluarga yang tidak ingin anaknya kulitnya berubah jadi gelap setelah menjadi atlet. Mereka juga tidak ingin, anak perempuannya memiliki tubuh yang kekar. Hal ini yang masih terjadi di sebagian masyarakat kita,” katanya.
Susy berharap, ke depan muncul pemain yang menjadi role model bagi pemain putri untuk mendulang prestasi. Role model ini pula yang nantinya akan melahirkan bibit-bibit baru di dunia perbulutangkisan Indonesia.
Meski tak banyak pemain hebat di sektor putri, Susy melihat Indonesia masih memiliki peluang di Piala Uber yang akan digelar Oktober mendatang. Indonesia, nantinya berada di Grup A Bersama Jepang, Jerman dan Prancis.
Jika melihat kekuatan lawan, Jepang merupakan lawan terberat di Grup A. “Namun kita harus tetap waspada dengan kekuatan Jerman dan Prancis ya. Karena kekuatan kedua negara ini cukup mengalami peningkatan,” katanya.
Melihat statistik kekuatan lawan, Susy memprediksi Indonesia akan lolos ke babak delapan besar. Dengan catatan, para pemain tetap dalam konsentrasi tinggi dan mewaspadai setiap lawan yang mereka hadapi.
“Syukur-syukur kita nanti bisa masuk semifinal ya,” katanya.(wsa)