Penurunan pengunjung itu dapat dilihat seperti pada hari Sabtu dan Minggu agak ramai pengunjung yang berburu batu permata dan akik. Juga pengunjung yang ingin membentuk batu sampai dengan memotong bahan batu mulia juga akik tersebut.
“Kalau hari biasa sih begini gini saja Pak. Satu, tiga orang pengunjung ada yang bentuk, poles batu. Tapi yang jelas penurunannya sangat jauh, kadang-kadang gak ada sama sekali pengunjungnya,” akunya tak ingin berkecil hati.
Samsul yang sejak tahun 2014 ikut pamannya menekuni menjadi perajin batu mulia itu berupaya bertahan demi keluarganya. Tak hanya menjadi perajin batu mulia, dirinya bersama temannya Nopi, 33 tahun, juga sambil berjualan batu permata dan akik.
“Kami tetap bertahan, menjangkau konsumen, pelanggan melalui media sosial Pak, sebab kalau hanya mengandalkan begini saja pasti sudah terpuruk,” ujar Samsul sambil memoles batu badar emas yang sudah mulai langka tersebut.
Menurutnya, harga batu akik saat ini masih terbilang cukup bertahan. Sebut saja untuk batu akik Bacan yang sudah kristal ukuran sedang dihargai hingga 2 juta rupiah.