“Penampilan David tidak bisa maksimal karena kondisi fisiknya sudah kelelahan. Fisik David cukup terkuras banyak saat ia harus bertarung habis-habisan melawan Lian Hao di babak delapan besar tadi pagi,” jelas Rima Ferdianto, pelatih para tenis meja Indonesia.
“Pada pertandingan semifinal tadi, penampilan David menurun. Hal itu terlihat dari forehand top spin-nya David sudah tidak terlalu tajam lagi. Defense lawan juga bagus hari ini jadi menyulitkan David dalam menyerang,” ucap Rima.
Pencapaian David Jacobs merebut medali perunggu para tenis meja di Paralimpiade 2020 merupakan sebuah kejutan. Pasalnya di nomor perorangan ini, David Jacobs dkk tidak ditargetkan merebut medali karena persaingan cukup ketat. Target medali justru diharapkan datang dari nomor ganda putra.
“Bersyukur kita bisa dapat medali perunggu perorangan. Semoga di nomor ganda kita bisa meraih prestasi yang lebih bagus lagi,” tambah Rima yang juga Wasekjen NPC Indonesia itu.
Medali perunggu David Jacobs di Paralimpiade 2020 merupakan perunggu keduanya di ajang pesta olah raga dunia antarkaum disabilitas itu. Sebelumnya David meraih medali serupa pada Paralimpiade London 2012.