Indoposonline.id-Pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan harus mengakui keunggulan pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik, 21-17 17-21 14-21, dalam perebutan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, yang berlangsung di Musashino Forest Park, Sabtu (31/7).
Dengan hasil ini, Ahsan belum bisa meraih medali Olimpiade dalam karirnya sementara Hendra pernah merebut medali emas Olimpiade 2008 Beijing bersama almarhum Markis Kido.
Meski belum bisa mendapatkan medali, Ahsan mengatakan dirinya bersyukur karena bisa melangkah sejauh ini dalam karirnya.
“Saya bersyukur bisa sejauh ini. Saya juga tidak menyangka. Ya, siapa yang tidak mau medali Olimpiade? Tapi mungkin sudah takdir kami tidak dapat medali. Yang patut disyukuri adalah kami sudah banyak diberi gelar-gelar yang lain,” kata Ahsan.
Hendra mengatakan pasangan Malaysia bermain agresif di game ketiga dan berhasil mengembangkan permainan mereka.
“Yang pasti di game ketiga mereka berani pegang depan. Kami kalah di situ. Mereka berani mengadu permainan dan bisa menyerang. Kita terus diserang dan tembus,” ujar Hendra usai pertandingan.
Olimpiade Tokyo 2020 merupakan Olimpiade kedua bagi pasangan Hendra/Ahsan. Di Olimpiade Rio 2016, mereka terhenti di babak penyisihan grup. The Daddies diunggulkan di peringkat kedua dan maju ke perempatfinal sebagai juara grup D.
Di perempatfinal, mereka mengalahkan andalan Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, tapi terhenti di semifinal setelah kalah dari pasangan China Taipei Lee Yang/Wang Chi-Lin yang akhirnya merebut medali emas ganda putra.
Usai Olimpiade, Hendra dan Ahsan masih belum mau berandai-andai bisa tampil di Olimpiade Paris 2024.
“Kami masih akan tetap bermain. Selama masih bisa, kami akan terus bermain selama masih kuat,” kata Hendra.
“Ini sudah menjadi profesi kami. Selama masih diberi kekuatan, masih bisa bersaing, Insya Allah kami akan terus main. Suatu saat, kami pasti pensiun karena umur ada batasnya. Tapi kami akan coba sampai batas mana kami mampu,” ucap Ahsan. (bas)