Beruntung ketegangan dalam perdebatan itu berbuah manis bagi kontingen Indonesia. Evi ditetapkan tetap berlomba di T42.
“Setelah melalui pemeriksaan secara detil, Evi akhirnya ditetapkan untuk berlomba di T42, kategori yang selama ini ia ikuti. Keputusan ini sangat melegakan bagi kita,” tambah Rima.
“Jika Evi tampil di T44 maka akan sangat berat baginya untuk masuk posisi delapan besar karena ia akan bersaing dengan atlet yang disabilitasnya lebih ringan. Tetapi kalau ia dipastikan turun di T42 maka peluang untuk medali masih terbuka lebar,” tandas Rima.
Wasekjen NPC Indonesia itu sangat bersyukur Evi akhirnya bisa turun pada kategori yang selama ini telah banyak membuahkan prestasi baginya. Evi merupakan juara dunia para atletik lari 100 putri yang berlangsung di Dubai pada 2019. Pesaing terberatnya di Paralimpiade ini akan datang dari atlet Italia.
Evi akan memulai kiprahnya di Paralimpiade Tokyo 2020 dalam lomba di Olympic Stadium pada 4 September mendatang. Semoga dengan kejadian ini akan menjadi motivasi tersendiri bagi Evi untuk menunjukan penampilan terbaik dan menyumbangkan medali bagi Indonesia. (bas)