Indoposonline.id- Persib Bandung dan Arema siap ambil bagian di Liga 1 meski jadwal kick off tidak ideal.
Pelatih Persib Bandung Robert Rene memastikan memahami dengan keputusan tersebut. Yang terpenting baginya, kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu bisa digulirkan.
“Seperti yang sudah beberapa kali saya jelaskan, 20 Agustus memang tidak ideal. Tapi saya juga menjawab pertanyaan ini, bahwa di situasi seperti sekarang tidak ada yang normal,” ujar pelatih asal Belanda, Jumat (6/8).
Pelatih berusia 65 tahun ini hanya berharap pandemi COVID-19 ini bisa segera berakhir. Sehingga seluruh kegiatan bisa kembali berjalan normal atau seperti sedia kala.
“Besar harapan di tahun depan dan di musim baru, semuanya sudah kembali normal lagi. Jadi yang terpenting sekarang adalah Liga dimulai dan kami bisa fokus pada pertandingan dan semuanya bisa mulai untuk mendukung timnya lagi,” paparnya.
Meski demikian, mantan pelatih Arema FC dan PSM Makassar ini masih belum memahami dengan pernyataan PSSI mengenai zona hijau. Sesuai dengan keterangan, seluruh pertandingan digelar di zona hijau.
“Keputusan sudah dibuat oleh PSSI untuk memulai Liga pada tanggal 20 Agustus yang dimainkan di zona hijau. Saya sendiri kurang begitu paham dengan apa yang dimaksud (zona hijau). Yang saya tahu PPKM masih berlaku di sini sampai 9 Agustus, jadi saya tidak mengerti soal zona hijau,” pungkasnya.
Hal serupa diungkapkq Arema FC. Singo Edan siap dengan konsekuensi dalam menjalani jadwal pertandingan yang kemungkinan besar mendadak, saat kompetisi liga 1 musim 2021/2022 bergulir pada 20 Agustus mendatang.
Mendadaknya jadwal pertandingan, tak lepas dari kesepakatan semua klub dalam manager meeting Rabu (4/8). Yaitu dengan menetapkan venue pertandingan berdasarkan zona hijau covid-19.
“H-7 itu jadwal dimana pertandingan akan dilaksanakan. Kalau jadwal pertandingan siapa akan melawan siapa dan kapan, akan dirilis segera beberapa hari ke depan,” tutur Media Officer Arema FC, Sudarmaji.
Kebijakan ini pun selaras dengan komitmen tim Singo Edan, yang memang menaruh aspek kesehatan sebagai prioritas. Keberlangsungan kompetisi tentu harus diiringi penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
“Berdasarkan pantauan status di daerah, pertandingan akan dilakukan di kawasan zona hijau dimana tingkat covid rendah. Pertandingan tidak akan digelar di kawasan zona merah,” tandas Sudarmaji.
“Tentunya klub harus menjaga prokes ketat. (Karena) kompetisi harus diselamatkan, dengan berbagai resiko yang akan siap dijalankan semua klub,” tambahnya.
Tim asuhan Eduardo Almeida sendiri baru akan kembali memulai program latihan untuk memantapkan persiapan setelah masa PPKM berakhir pada 9 Agustus nanti.
Meski waktu yang tersedia terbilang mepet, namun sisa waktu 11 hari menuju rencana kick-off pada 20 Agustus, tidak mengurangi kesiapan Arema FC dalam menyambut kompetisi.
“18 klub setuju dan apresiasi atas keputusan kompetisi digelar,” tuntas Sudarmaji. (bas)