***
Di Pakistan saya kaget. Terutama kalau saya masuk ke jalan-jalan kecil. Untuk mencari restoran khas Pakistan.
“Ni hao, ni hao, ni hao,” sapa anak-anak kecil di pinggir jalan. Mereka mengira saya orang yang datang dari Tiongkok. Setiap ada orang berpostur lebih kecil, tanpa kumis dan jenggot, mereka sangka dari Tiongkok.
Itu menandakan orang Pakistan sudah begitu biasa melihat orang Tiongkok. Begitu banyak proyek Tiongkok di Pakistan.
Setiap menjelang pemilu, isu Tiongkok selalu muncul. Negatif. Tapi pemenang pemilunya selalu meneruskan program kerja sama ekonomi kedua negara.
Bagi Tiongkok sudah biasa melihat gejolak antar suku di Pakistan. Pun gejolak antar aliran agama. Sudah begitu banyak pendatang dari Tiongkok –umumnya tenaga kerja– tewas oleh kebencian seperti itu. Berkali-kali. Di banyak wilayah.
Minggu lalu pun masih terjadi. Di dekat Gwadar. Bom bunuh diri. Tiga orang meninggal. Padahal pengamanan Gwadar sudah sangat ketat. Sampai saya pun tidak bisa mencapai Gwadar. Dua tahun lalu.