indoposonline.id – Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Indonesia, Rionny Mainaky merasa bangga sekaligus bersyukur atas pencapaian tim bulutangkis Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Skuad Garuda berhasil mempertahankan tradisi medali emas lewat raihan pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, juga satu medali perunggu dari torehan tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting.
“Puji Tuhan target kami mempertahankan medali emas tercapai. Juga dapat satu medali perunggu,” ucap Rionny saat dihubungi Tim Humas dan Media PP PBSI dari Jakarta.
“Ini berkat seluruh doa dan dukungan masyarakat Indonesia juga semua pihak di PBSI yang sudah melayani para atlet dan pelatih dengan sangat baik jadi mereka bisa berlatih dengan maksimal. Dengan itu saya mengucapkan terima kasih yang sangat besar,” lanjutnya.
Rionny juga menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan jawaban dari doa-doa yang terus mereka panjatkan.
“Saya setiap hari meminta tim untuk tidak lepas dari berdoa. Serahkan semua pada Tuhan. Jangan sekalipun melepaskan keyakinan pada Tuhan,” ungkap Rionny.
“Hal inilah yang membuat saya dan tim terus memelihara keyakinan akan suatu keberhasilan. Semua keraguan-keraguan itu saya tepis, jangan sampai terbersit walau hanya sedikit. Saya sempat khawatir juga ketika pemain-pemain yang kita andalkan terhenti tapi ketika saya melihat Greysia/Apriyani dan pelatih Eng Hian, baik di dalam maupun di luar lapangan, saya kembali tenang dan punya keyakinan mereka bisa menang,” jelas adik dari Richard Mainaky itu.
Menyaksikan secara langsung laga final di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, pada hari Senin (2/8) kemarin, Rionny mengatakan sempat mengalami ketegangan. Ini dikarenakan Greysia/Apriyani menjadi satu-satunya wakil Merah-Putih di laga final sehingga reputasi bulu tangkis Indonesia benar-benar dipertaruhkan di laga tersebut.
“Saya sempat tegang, wajar sebagai manusia biasa. Tapi kembali lagi, doa benar-benar menguatkan saya,” kata Rionny.
“Saya sempat melihat pemanasan mereka, keduanya tampak tegang terutama Apri. Saat masuk lapangan, saya lihat mereka main tenang, akhirnya saya bisa ikut tenang,” kata Rionny lagi.
Walau berhasil mencapai target tapi menurut Rionny, masih banyak evaluasi yang harus dilakukan.
“Kami akan melakukan evaluasi setelah ini. Kalau dilihat pemain-pemain andalan ada yang tampil kurang maksimal. Saya paham sekali, ini karena beban dan tekanan yang tidak bisa mereka handle. Ke depan kami akan mencari cara untuk bisa mengatasi hal-hal tersebut,” papar Rionny.
“Fisik juga menjadi PR penting yang harus dibenahi. Selain kami terus mempersiapkan pemain-pemain muda untuk kepentingan regenerasi,” pungkas Rionny. (bas)