IPOL.ID – Masyarakat, khususnya di Pulau Jawa, diminta untuk waspada terhadap bencana alam banjir dan longsor selama sepekan ke depan.
Kewaspadaan terhadap bencana merujuk pernyataan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) terkait adanya tiga fenomena alam yang bisa memicu cuaca ekstrem di Indonesia selama sepekan ke depan. Masing-masing fenomena alam itu adalah Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, serta gelombang Kelvin.
BMKG dalam keterangan tertulisnya memperkirakan hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang selama periode 13-20 September 2021 berpotensi terjadi di 27 provinsi. Wiayah yang dimaksud adalah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Provinsi Papua.
Di sisi lain, berdasarkan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak (IBF-Impact Based Forecast) BMKG, potensi dampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang dan atau tanah longsor dari cuaca ekstrem bisa terjadi hingga tiga hari ke depan. Untuk tanggal 15 September 2021, level siaga berada di empat provinsi di Pulau Jawa, yaitu Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Provinsi Jawa Timur.
BMKG juga me-warning potensi gelombang tinggi yang terjadi di perairan Indonesia. Area perairan dengan gelombang tinggi (2,5-4 meter) berada di perairan utara Pulau Sabang, perairan barat Aceh hingga Kepulauan Nias, perairan Kepualauan Natuna, Laut Natuna, Selat Bali-Lombok -Alas- Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Perairan Pulau Sumba, Laut Sawu, perairan Kupang-Pulau Rotte, Samudera Hindia selatan NTT, perairan selatan Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepualauan Kei-Aru, Laut Arafuru.
Kemudian, area perairan dengan gelombang sangat tinggi (4,0-6,0 m) bisa menerjang perairan barat Mentawai, perairan Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa hingga Puau Sumbawa, Samudera Hindia barat Mentawai hingga selatan NTB.