IPOL.ID – Jakarta baru kali pertama menyabet kemenangan atas lomba perpustakaan di tingkat nasional. SMAN 70 Jakarta muncul sebagai juaranya, artinya sejarah baru bagi dunia kepustakaan di DKI Jakarta.
Sekolah yang beralamat di Jalan Bulungan, Kelurahan Keramat Pela, Kebayoran Baru itu meraih juara 1 pada Lomba Perpustakaan Tingkat Nasional yang digelar Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
“Keberhasilan SMAN 70 karena sekolah itu menjadi literasi atau perpustakaan. Ini baru pertama kali Jakarta mendapatkan juara 1,” ungkap Kasudin Pendidikan Jakarta Selatan Wilayah II, Abdul Rachem kepada awak media, Rabu (15/9).
Abdul Rachem pun bangga akan capaian tersebut. Terlebih tahun sebelumnya, sekolah di DKI Jakarta hanya sebagai nominasi.
Menurut dia, sekolah kini harus menempatkan diri tidak hanya sebagai tempat belajar. Tetapi menjadi sarana literasi bagi warga sekolah.
“Bagaimana sekolah itu menjadi literasi. Perpustakaan tidak hanya di ruang, tapi sekolah itu semuanya jadi perpustakaan,” harap Abdul.
Pengumuman lomba yang diumumkan secara online pada Senin (13/9) kemarin disambut gembira guru yang menyaksikan.
Abdul mengatakan, seluruh sudut sekolah menjadi literasi dan menjadi nilai tambah dalam penilaian. Penilaian dilakukan juri secara online dan melihat video yang dikirimkan ke para juri.
“Saat penilaian semua sudut sekolah di shoot. Presentasi keliling sekolah sampai satu jam saat itu,” ungkapnya.
Pihaknya menyebutkan keberhasilan itu buah kolaborasi berbagai pihak. Banyak pihak sambungnya, tidak bisa disebut satu persatu yang membantu terwujudnya Perpustakaan yang dinamai Ki Hajar Dewantara itu.
“Terlebih keberhasilan kita hasil kolaborasi dan didukung dari beberapa unit. Dari Sudin Perhubungan misalnya, kan ada rambu-rambu. Itu juga masuk ke literasi dan masuk dalam penilaian. Selain ada perpustakaannya ya, termasuk sarana untuk disabilitas yang terfasilitasi,” tambahnya.
Kepala SMAN 70 Jakarta, Ratna Budiarti mengungkapkan, sejak lama sekolahnya dikenal sebagai sekolah yang berkualitas, terutama di wilayah Jakarta Selatan. Sekolah ini juga telah mampu mencetak para alumni berprestasi bahkan di level nasional.
“Banyak para tokoh yang lahir dari rahim SMA 70 Jakarta. Semua ini tak semata karena jerih payah para guru dan siswa tetapi juga peran penting dari perpustakaan sekolah yang mampu memberikan alternatif informasi, pengetahuan dan sumber belajar bagi peserta didik,” klaimnya.
Menurut dia, perpustakaan Ki Hajar Dewantara lahir dari para penggemar ilmu, penggemar baca yang kelak akan menjadi tokoh penting bangsa.
“Karenanya kami sangat berterimakasih sekali kepada PNRI atas kesempatan dan apresiasi yang diberikan untuk mengikuti lomba perpustakaan sekolah mulai dari tingkat daerah sampai tingkat nasional. Lomba ini memacu kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan perpustakaan serta memicu inovasi di masa pandemi seperti saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Isnawa Adji mengatakan, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya menjadikan Kota Jakarta sebagai kota yang maju. Tidak hanya secara fisik tapi juga secara kualitas hidup masyarakatnya.
Salah satu unsur penting dalam peningkatan kualitas hidup adalah pendidikan. Berbagai regulasi dan kolaborasi telah dilakukan untuk mewujudkan masyarakat Jakarta yang sejahtera, maju dan bahagia.
“Kami menyadari bahwa sekolah sebagai penyelenggara pendidikan harus mampu memberikan pembelajaran dan manfaat terbaik bagi peserta didik, karenanya keberadaan perpustakaan sekolah sebagai penguat kegiatan belajar menjadi sangat penting,” ujar Isnawa.
“Perpustaakaan sekolah juga harus mampu menjadi sumber belajar dan meningkatkan kegemaran membaca para peserta didik. Lomba ini memberikan dampak yang cukup nyata bagi perkembangan perpustakaan sekolah di wilayah DKI Jakarta terutama di Jakarta Selatan,” tutupnya. (ibl)