IPOL.ID-Atlet angkat besi, Eko Yuli Irawan, kini siap tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Mewakili Jawa Timur, pria kelahiran Lampung ini fokus meraih medali emas.
Meskipun dirinya sudah memenangkan pertandingan internasional, Eko mengaku tidak pernah sekalipun meremehkan lawan.
“Saya harus tetap mempertimbangkan lawan dan berpikir seolah-olah dia adalah lawan terberat saya,” kata Eko Yuli Irawan dalam Webinar Bincang Inspiratif Visa “Wujudkan Mimpi di Tengah Keterbatasan”, kemarin.
Eko berharap prestasinya ke depan selalu meningkat. Setidaknya, tetap dan tidak turun. “Dari dulu saya berharap, kapan, ya, pertandingan angkat besi bisa disiarkan di TV supaya banyak yang nonton,” kata dia.
Eko memulai karier angkat besi di kancah internasional saat berusia 17 tahun di Junior World Weightlifting Championship 2006 di Hangzhou, China.
Atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan berhasil mendapatkan medali perak pada Olimpiade Tokyo 2020. Ia bertanding melawan atlet asal Tiongkok, Li Fabin dan turun di kelas 61 kilogram pada Minggu, 25 Juli 2021.
Eko mencoba mengangkat beban 137 kilogram di percobaan pertama dan langsung berhasil. Berbanding terbalik dengan lawannya.
Namun ketika mencoba mengangkat beban 141 kilogram dua kali di kategori snatch, kondisinya berbalik. Li Fabin langsung berhasil.
Begitu juga ketika ingin mengangkat beban 177 kilogram pada kategori Clean and Jerk yang dimulai dengan beban 165 kilogram.
Sedangkan lawannya berhasil mengangkat beban 172 kilogram di kategori yang sama dengan diawali beban 166 kilogram.
Akhirnya, Li berhasil meraih medali emas dengan total angkatan 313 kilogram. Sedangkan, Eko mendapatkan medali perak dengan total angkatan 302 kilogram.
Sebelum menjadi atlet, ada satu hal yang mengejutkan dari Eko. Atlet ini semula dilarang berlatih angkat besi oleh orang tuanya. Eko diminta untuk menjadi penggembala kambing.
“Awalnya dilarang, tapi saya gigih berlatih dan tanggung jawab (sebagai penggembala kambing) tetap saya jalani,”
Pencapaian yang paling berkesan yaitu dirinya berhasil meraih dua medali emas dalam ajang Asian Games 2018 di Indonesia dan International Weightlifting Federation World Championship 2018 di Turkmenistan.
Meski gagal mendapatkan medali emas dalam ajang Olympic Games Tokyo 2020, Eko tetap konsisten untuk membawa pulang medali. Usaha memang tidak pernah mengkhianati hasil, pria yang telah mengharumkan nama bangsa ini kembali membawa medali perak.
“Saya punya motivasi ingin medali emas di Olimpiade, saya punya target pulang harus bawa hasil,” kata dia.
Eko Yuli Irawan, atlet angkat besi terbaik Indonesia kini digandeng sebagai anggota Team Visa dalam ajang Olympic Games Tokyo 2020.
Eko kini bergabung dengan Tim Visa yang terdiri dari 70 atlet dari 43 negara dan wilayah, lintas 30 jenis olahraga termasuk cabang-cabang baru seperti berselancar, skateboard, dan panjat tebing. Visa merupakan Mitra Teknologi Pembayaran Global resmi untuk Olympic Games dan Paralympic Games.
Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman, mengatakan, bangga bisa menggandeng Eko Yuli Irawan, atlet kelas dunia asal Indonesia, bergabung dengan Team Visa. Karena menurutnya, semangat, talenta, dan ketekunannya dalam memberikan yang terbaik telah menghasilkan sejumlah penghargaan tingkat internasional.
“Kami bangga dapat merangkul Eko untuk mewakili Indonesia dalam ajang Olympic Games Tokyo 2020 bersama dengan Team Visa. Keragaman talenta, prestasi, dan karakter anggota Team Visa merepresentasikan nilai-nilai penerimaan, kemitraan, dan inklusi yang merupakan aspek fundamental terhadap bisnis kami. Hal-hal tersebut penting dalam kami membangun kemitraan yang semakin baik dan solid dengan konsumen, pelaku usaha, dan masyarakat.” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Bisnis.com.
Dibentuk pada tahun 2000, Team Visa telah memberikan dukungan kepada lebih dari 400 atlet berprestasi di seluruh dunia dalam mengejar cita-cita dan impian mereka. Eko Yuli Irawan merupakan atlet Indonesia pertama yang bergabung dalam Team Visa untuk ajang Olympic Games Tokyo 2020, dan telah menargetkan pencapaian yang lebih baik dibanding tahun 2016 demi membanggakan Indonesia.
“Saya merasa terhormat dapat bergabung bersama para atlet Olimpiade global lainnya di Team Visa dan berbagi semangat menghadapi Olympic Games Tokyo 2020. Saya sangat bersemangat untuk kembali bersaing di arena Olimpiade, dan akan memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Dukungan dari pelatih, keluarga, teman-teman, penggemar, dan partner seperti Visa, sungguh sangat berarti bagi saya dalam mengejar mimpi meraih emas.” ujar Eko.
Eko belum lama ini memenangkan medali emas dan menjadi juara dunia dalam ajang International Weightlifting Federation World Championship 2018 untuk kategori 61 kg di Ashgbat, Turkmenistan.
Tumbuh dalam keluarga yang sederhana, Eko memulai olahraga angkat besi sejak usia remaja dan memulai debut internasional pertamanya di usia 17 tahun, dalam ajang Junior World Weightlifting Championship 2006 di Santo Domingo, Republik Dominika[2]. Eko kemudian memenangkan medali perak pertamanya untuk tingkat kejuaraan dunia di tahun berikutnya.
Sejak saat itu, Eko memenangkan berbagai kompetisi internasional, dengan pencapaian paling berkesan adalah meraih dua medali emas dalam ajang Asian Games 2018 di Indonesia dan World Championship 2018 di Turkmenistan. Setelah berhasil meraih medali perak dalam ajang Olympic Games Rio 2016, Eko kini fokus untuk memenangkan medali emas dalam ajang Olympic Games Tokyo 2020 mendatang.
Sementara itu, sejak 1986, Visa merupakan mitra layanan pembayaran eksklusif untuk ajang Olympic Games. Dengan memperpanjang kemitraan hingga tahun 2032, Visa akan terus menciptakan solusi pembayaran masa depan untuk memastikan pengalaman yang terbaik bagi para atlet, penggemar, pemegang kartu, dan klien selama ajang Olympic Games berlangsung.
Jepang senantiasa menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan Indonesia. Visa berkolaborasi dengan para bank dan mitra merchant dalam menyediakan beragam promosi terkait perayaan Olympic Games, di mana para pemegang kartu Visa juga bisa mendapatkan program perjalanan khusus bertema Olympic Games dari sejumlah mitra Visa. Hingga saat ini, ada lebih dari satu juta merchant di Jepang yang menerima kartu Visa. (bam)