“Kamu tidak pantas untuk hidup. Kamu pantas bagiku untuk menembakmu di kepala,” seorang penyelidik kepada Mohammed, kata pengacaranya.
“Tahanan menolak tuduhan yang dia hadapi dan tetap diam meskipun ada semua siksaan dan upaya untuk menekannya. Dia menjawab penyelidik pendudukan yang tidak melakukan kejahatan,” tutur Mahajneh.
Tahanan lain yang juga sempat melarikan adalah Zakaria al-Zubaidi. Tahanan dengan profil tinggi itu telah bertemu dengan pengacaranya, Avigdor Feldman, pada Rabu sore.
Saat ditangkap kembali, eks Komandan Brigade Syuhada al-Aqsa itu diduga diserang, menyebabkan dua tulang rusuk dan rahangnya patah.
“Dia dibawa ke rumah sakit Israel karena luka-lukanya tetapi hanya dirawat dengan obat penghilang rasa sakit,” kata Feldman yang dikutip CDA.
Sang pengacara menyebut Zakaria al-Zubaidi tidak ikut dalam penggalian. Tahanan pindah ke kamar enam tahanan itu yang berhasil kabur sehari sebelum mereka pergi melalui terowongan yang penggaliannya memakan waktu hampir satu tahun.