IPOL.ID – Dua Kabupaten di Provinsi Papua, Kabupaten Kepulauan Yapen dan Kabupaten Nabire dilanda banjir hebat. Pemicunya, hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan meluapnya Sungai Mantembu, Kali Yaro, Kali Dingin, dan Kali Wanggar, Selasa (14/9) sekitar pukul 06.00 WIT.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Yapen menginformasikan terdapat dua distrik yang terdampak yakni KP Imandoa, KP Manaini, KP Rawa Gang 1, KP Cina Tua di Kelurahan Serui Kota dan KP Bawai di Kelurahan Tarau, Distrik Yapen Selatan dan Distrik Anotaurei. Selain banjir, peristiwa ini juga mengakibatkan 2 unit rumah longsor di KP Imandoa.
Petugas BPBD Kabupaten Nabire mencatat sebanyak 1050 Kepala Keluarga (KK) yang berada di Distrik Yaro yakni Yaro 1 (Jaya Mukti) dan Yaro 2 (Makmur) terdampak banjir.
“Yaro 1 (Jaya Mukti) sebanyak 250 kk terdampak, sedangkan Yaro 2 (Makmur) sebanyak 250 KK terdampak,” terang Medy Tonapa, Pusdalops BPBD Kabupaten Nabire pada awak media, Selasa (14/9).
Terpantau oleh petugas, ketinggian muka air saat ini berkisar antara 40 – 200 sentimeter. Pada kondisi itu, menyebabkan akses jembatan menuju Desa Parauto, Kabupaten Nabire terputus.
Medy mengungkapkan, pihaknya telah mengerahkan perahu karet untuk melakukan pendataan dan koordinasi dengan pihak terkait dalam penanganan bencana banjir tersebut.
“Karena akses jembatan putus, kami berusaha menyeberang dengan peralatan perahu karet,” ungkap Medy.
Kondisi cuaca terkini di lapangan berawan mendung. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mengeluarkan informasi mengenai prakiraan musim hujan untuk Daerah Papua dan diprediksi terjadi pada bulan September hingga November 2021.
Sementara itu, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menyampaikan, pihaknya mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca yang memicu terjadinya bahaya hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang.
“Masyarakat juga dapat memantau informasi prakiraaan cuaca melalui BMKG dan memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk,” tutupnya. (ibl)