Untuk kerumunan titik kritisnya adalah saat datang dan pulang. “Ini perlu diwaspadai dan dievaluasi agar meminimalkan risiko yang ada,” katanya.
Senada dengan Idris, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Rany Maulany juga meminta agar seluruh warga sekolah terus mengevaluasi penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam pelaksanaan PTM.
Menurut dia, perlu ada koordinasi antara guru sebagai tenaga pendidik hingga orang tua murid sebelum peserta didik melaksanakan kegiatan PTM di sekolah. “Jadi para guru harus ada pemeriksaan secara berkala, baik itu ‘rapid antigen’ atau dijamin semuanya harus divaksin,” katanya.
Tapi bisa juga diimbau kepada orang tua agar memperhatikan kondisi fisik anaknya, terutama ditambah vitamin untuk imunitas.
Komisi E berharap masukan-masukan tersebut dapat ditindaklanjuti oleh pengurus sekolah.
sehingga penularan COVID-19 di dalam klaster sekolah dapat dicegah sedini mungkin.
“Jadi kerja sama ini tidak hanya ditekan di sekolah, tapi ini kerja sama orang tua dengan pihak sekolah,” kata Rany. (wsa)