Pada awalnya teh ditanam di kawasan Asia Selatan, namun kini teh sudah menyebar di seluruh Asia, Afrika, dan Timur Tengah. “Sekarang tiap negara juga memiliki teh kesukaan tersendiri. Teh hijau, misalnya, lebih banyak dinikmati warga di Jepang dan Tiongkok. Teh hitam dinikmati penduduk di negara Barat dan India,” ujar Mangestuti seperti diberitakan JawaPos.com, Sabtu (28/8) pekan lalu.
Khasiat di Balik Warna Hitam Teh
Sepertiga dari 4.000 kandungan zat biokatif pada daun teh itu adalah golongan polifenol, yaitu flavonoid. Senyawa flavonoid yang paling utama adalah katekin (catechin). Pada proses fermentasi, terjadi perubahan katekin menjadi teaflavin yang menyebabkan warna teh menjadi hitam.
Senyawa polifenol pada teh sudah terbukti secara ilmiah menunjukkan khasiat dalam mencegah kanker, mengendalikan diabetes, artritis, kegemukan, dan stroke.
Kandungan senyawa pada teh hijau dan teh hitam sama, tapi dengan jenis flavonoid yang berbeda. Dari hasil penelitian terbukti kandungan zat golongan polifenol pada teh putih dan teh hijau sama sehingga konsumen tinggal memilih rasa teh yang disukai.