IPOL.ID – Kota Jakarta hingga kini belum bersih dari aksi vandalisme corat-coret yang dilakukan orang tak bertanggungjawab. Sebut saja di Taman Gajah 5kawasan di Jalan Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, jadi sasaran aksi vandalisme. Hal ini terlihat dari coretan pada patung dan fasilitas bermain bagi anak-anak.
“Kotor jadinya ya Taman Gajah ini dicoretin yang gak jelas gitu,” kata pengendara motor Yudha, 35, karyawan swasta saat sedang istirahat ditemui IPOL di Taman Gajah, Rabu (29/9).
Ketika IPOL memantau, vandalisme berupa coretan itu tampak pada patung gajah yang belalainya terpotong dan pada patung kerbau juga demikian. Untuk patung gajah, terdapat coretan warna merah.
Sedangkan pada patung kerbau, coretan itu berupa lambang dan tulisan Ini Baphomet dan Jakarta Under Bridge.
Coretan Jakarta Under Bridge juga tampak di fasilitas bermain yaitu sebuah prosotan yang terbuat dari semen yang kokoh.
Selain fasilitas bermain berupa prosotan terdapat pula ayunan dan bangku untuk pengunjung di Taman Gajah ini. Bahkan lampu penerangan Taman Gajah juga tak luput dari vandalisme tersebut.
Namun demikian, Taman Gajah masih belum dibuka untuk umum. Hal ini seiring kebijakan Pemerintah Provinsi DKI yang belum membuka taman terkait pencegahan Covid-19. Tapi kondisi itu tidak menjadikan Taman Gajah steril sepenuhnya dari pengunjung.
Sebelumnya diberitakan IPOL, Aksi corat coret (vandalisme) di ibu kota Jakarta bukan barang baru. Namun demikian, aksi vandalisme yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab itu kurang cepat ditangani petugas terkait.
Seperti halnya aksi coretan vandalisme di salah satu pembatas jalan persis di sekitar Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Dewi Sartika, Cawang (Kompor), Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (31/8).
Aksi vandalisme tersebut, seperti meluapkan emosi yang terpendam dari orang yang tak bertanggungjawab. Sehingga ketika orang/warga masyarakat melihat vandalisme itu tak jarang jadi tertegun dan terheran serta kaget.
“Ya, itu coretan di pembatas jalan persis pas kita mau turun dan atau naik JPO, pasti penyeberang jalan maupun pengendara pasti melihatnya, tulisannya gak kecil juga gak besar tapi shok kalau membacanya, seperti yang tertulis DPR KoxxOL,” kata Ucok, 32, karyawan swasta saat menuruni anak tangga pada ipol.id, Selasa (31/8) lalu.
Seharusnya, petugas terkait bisa cepat menanganinya. Karena kalau coretannya tidak segera dihapus maka jika pelajar atau ibu-ibu yang melihatnya pasti mengelus dada. Mengetahui parlemen yang ada di Jakarta istilahnya dicorat-coret dengan tulisan kasar tak senonoh itu.
Terpantau juga Pos Pol di bawah Fly Over Cawang, lampu merah Cawang pun tak luput dari aksi vandalisme. Meski Pos Pol Cawang sepertinya sudah tidak terpakai lagi hanya buat hiasan saja. “Ya, sama juga itu Pak, Pos Pol Cawang dicoret-coret dengan tulisan yang gak jelas, mending dikasih ruang buat mural lebih indah dan setidaknya tertata,” tambah Ucok.
Terpantau juga disejumlah lokasi di Jakarta aksi vandalisme terjadi, seperti disepanjang Jalan Otista, Jatinegara, Jakarta Timur, ada saja ditemui fasilitas umum, pertokoan-pertokoan, JPO bahkan plang-plang, rambu-rambu penujuk jalan serta pagar taman yang dicoret-coret oleh orang yang tak bertanggungjawab. (ibl)