Menurutnya peta kekuatan tinju di Indonesia boleh dibilang tak seperti dekade 1980-an, tapi sudah merata. “Jadi tak bisa memandang remeh daerah ini nggak ada. Untuk unsur ketinggalan kecil sekali sekarang ya kan, karena kalau kita bilang kuda hitam. Kuda hitam bisa jadi yang berbahaya,” ucapnya.
Jadi sebagai pelatih kepala tim tinju DKI Jakarta, ia memandang semua lawan nanti sama berat dan sama ringan, karena semua punya ambisi yang sama.
“Ini kan pesta olahraga nasional ini ibaratnya olimpiade-nya kita. Jadi semua punya ambisi dan target. Nah target itu boleh aja bervariasi ada dua, ada lima yang penting bisa masuk. Itu relatif.
Tim tinju DKI Jakarta di PON XX Papua akan tampil di 10 kelas, masing-masing 3 kelas putri dan 7 kelas putra. “Target kita sih nggak muluk-muluk,” tukasnya.
Sebelumnya, Pengurus Pusat Pertina Bidang Wasit/Hakim, (AIBA 1-Star Referee/Judge), Alfred Kayoi mengatakan pihaknya berupaya pertandingan tinju di PON XX/2021 Papua bebas dari intervensi siapapun, termasuk wasit/hakim. Pasalnya seluruhnya terekam dalam video.