5. Lapisan tanah tambang bagian atas bisa diolah. Di sistem lama lapisan itu harus disingkirkan/ dibuang. Tebalnya bisa 6 sampai 8 meter. Eman sekali.
Kelemahan STAL: bahan bakarnya gas. Yakni untuk memanaskan kiln sampai 700 derajat Celsius.
Tapi itu juga bukan kelemahan. Secara lingkungan gas itu bersih. Bandingkan dengan sistem lama yang menggunakan batubara.
Tapi bukankah lokasi tambang nikel tidak punya jaringan pipa ke sumber gas?
Saya tahu ada sumur gas di Donggi Sonoro, dekat Luwuk Banggai. Sedikit di utara Morowali. Di seberang-jauh Halmahera. Saya pernah ke sana. Yakni ketika instalasi LNG lagi dibangun di sana. Dulu.
Dan lagi teknologi CNG kini sudah matang. Gas yang dipadatkan bisa diangkut dengan tabung-tabung besar pakai truk. Atau pakai tongkang.
Itu sudah umum. Listrik tenaga gas di pulau Bawean, misalnya, gasnya dikirim dari Gresik. Pakai kapal. Bukan pipa.
Rasanya soal gas untuk smelter STAL ini bukan lagi masalah.
Karena itu dunia akan menyambut gegap-gempita STAL. Terutama soal keunggulan lingkungan. Bukankah orang seperti Elon Musk sangat gelisah oleh isu lingkungan seperti itu?