Wenger juga menegaskan bahwa wacananya menyertakan jeda istirahat wajib berdurasi 25 hari setelah turnamen internasional bagi pada pemain.
Sementara itu Presiden UEFA Aleksander Ceferin menolak cara FIFA memproses wacana, maupun konsep dari wacana itu sendiri.
“Bermain setiap musim panas dalam turnamen satu bulan, bagi pemain adalah pembunuhan. Bila digelar tiap dua tahun, itu akan bertabrakan dengan Piala Dunia Putri serta Olimpiade,” katanya.
“Turnamen ini bernilai justru karena hanya digelar empat tahunan, Anda harus menantikannya, sama seperti Olimpiade, mereka menjadi ajang akbar. Saya tidak bisa melihat kemungkinan federasi anggota kami mendukung itu,” ujarnya menambahkan.
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach belum memberi pernyataan tegas akan posisinya terhadap wacana tersebut, tetapi pada Rabu (8/9) mengatakan: “Konsekuensi maupun kemungkinan dampaknya semakin jelas dari hari ke hari berkat diskusi internal FIFA serta kontribusi pemikiran asosiasi tingkat benua.”