Dana segar yang diraup dari publik melalui rights issue ini diperkirakan dapat mencapai Rp 41,15 triliun. Nominal ini akan didapat apabila semua pemegang saham publik mengeksekusi haknya sesuai porsi masing-masing.
Adapun jika diakumulasi dengan dana inbreng dari pemerintah, maka optimalisasi rights issue BRI bisa bernilai Rp 96 triliun.
Menurut Sunarso, dana dari hasil rights issue tersebut nantinya akan digunakan perseroan mengembangkan ekosistem ultramikro untuk mengakselerasi ekonomi kerakyatan.
“Kami berkomitmen untuk memanfaatkan dana tersebut memberdayakan UMKM. Seperti yang sudah pernah saya sampaikan, 60 persen sampai 70 persen dananya akan digunakan untuk mengembangkan ekosistem ultramikro dan sisanya untuk memperkuat bisnis kecil dan mikro BRI,” ujarnya.
Ia mengatakan pada masa pandemi ini mendapatkan kepercayaan dari pasar dalam dan luar negeri merupakan sebuah pencapaian besar, sehingga masuknya dana segar ke pasar modal sangat bagus untuk Indonesia.
BRI pun optimis mampu meningkatkan penyaluran kredit ultra mikro sebesar 14 persen per tahun dengan kesuksesan rights issue ini.