IPOL.ID – DPRD DKI Jakarta kian memanas. Wakil Ketua DPRD DKI, Zita Anjani pun mengungkapkan kekecewaannya dan terheran bahwa politik hari ini sudah jauh sekali dari nilai-nilai. Tujuannya hanya mengedepankan kemenangan, memiliki etika namun kepentingan masyarakat diabaikan.
“Interpelasi ini gaduh. Ayolah saling belajar menghargai, DPRD DKI ini kan institusi terhormat yang sifatnya kolektif kolegial. Tidak boleh ada 1 pihak yang merasa lebih senior sampai menghalalkan segala cara,” kata Zita Anjani di Jakarta, Rabu (30/9).
Menurut Zita, adanya 7 fraksi yang menolak interpelasi dituduh merupakan parlemen jalanan. “Jadi tolong di hormati. Warga DKI juga ngerti hitung-hitungan politik kok. Kan jelas 7 fraksi ini jumlahnya lebih banyak. Kalau ada pihak-pihak yang tetap ngotot, ini justru tidak menghargai proses demokrasi yang ada di DPRD DKI,” tandasnya.
Zita mengungkapkan, masa 7 fraksi dikatain parlemen jalanan, dituduh dikasih uang sama gubernur. “Itu jahat sekali lah. Saya sebagai salah satu unsur pimpinan perempuan, mengajak ayolah jangan gaduh! kasihan warga Jakarta itu, kita pertontonkan dengan hal-hal seperti ini. Wakil rakyat harusnya hadir di tengah kegelisahan masyarakat. Ini zaman lagi susah, ekonomi susah, pangan susah, ayo ber empati,” tutur Zita Anjani.