IPOL.ID-Wakil Ketua Umum IV KONI DKI Jaya, Ir. H. Mas’ud Saleh menyambut kedatangan tim sepatu roda DKI di Bandara Soetta, Senin (4/10).
Tim sepatu roda ibukota yang dipimpin Muhamad Sal alias Ical tampil sebagai juara umum dengan pengumpulan total 23 medali (13 emas, 8 perak dan 2 perunggu).
” Prestasi yang diraih para atlet sepatu roda DKI Jaya di PON XX Papua cukup membanggakan di tengah-tengah ketatnya persaingan dalam perburuan medali di PON kali ini,” ujar Mas’ud usai memberikan kalungan bunga kepada Ical selaku manajer kontingan sepatu roda DKI.
DKI memperoleh medali emas terakhir lewat nomor ITT 10.000 m putra yang diamankan oleh Barijani Mahesa Putra, Syah Arya Fikri Prasetiya Bogar, Tias Andira dan Yonatan Lovertus Reinhartta. Perak diraih Kalimantan Timur dan Perunggu jatuh ke tim tuan rumah, Papua.
Di hari terakhir lomba itu, total DKI memborong 2 medali emas di nomor ITT 10.000 m putri dan putra. DKI sungguh tak tertandingkan di hari terakhir lomba sepatu roda.
“Seluruh masyarakat DKI Jaya bangga dengan hasil yang diraih para atlet sepatu roda. Karena hampir 85 persen mastarakat DKI Jaya mengharapkan Kontingen DKI Jaya meraih gear juara Umum di PON Papua, ” kata Mas’ud.
Ia juga mengatakan, prestasi yang diraih tim sepatu roda DKI Jaya merupakan kejutan karena telah melebihi target yang dibebankan open KONI DKI Jaya.
“Mudah-mudahan hasil ini akan memotivasi para atlet DKI Jaya lainnya yang masih berjuang dalam berburu medali. KONI DKI Jaya sudah memberikan perhatian yang terbaik bagi seluruh cabang olahraga yang berlaga di PON Papua termasuk sepatu roda. Saya berharap prestasi ini lebih ditingkatkan lagi di PON XXI Aceh-Sumut 2024 mendatang,” tambahnya.
Sementara itu manajer tim sepatu roda DKI Jaya, Ical mengatakan meskipun timnya mengalami kendala selama berlaga di Papua, namun para atlet tetap bersemangat untuk meraih prestasi terbaik.
” Jujur saja banyak yang kendala non teknis yang merintangi kami selama berlaga di Papua misalnya dari masalah kecil telatnya jatah makanan bagi para peserta maupun minimnya kendaraan untuk mengantarkan kami ke tempat latihan, namun berkat bantuan dari pimpinan Kontingen DKI Jaya semua kendala itu teratasi, “papar Ical.
Dia mengatakan dari 12 atlet yang diboyong ke Papua hampir semuanya meraih medali. Bahkan Ada yang mendapat 3-4 Emas seperti atlet putri Naura Rahmadija Hartanti.
” Semua atlet sepatu roda DKI Jaya rata-rata usianya masih sangat muda dan di ajang PON XXI Aceh-Sumut mereka masih bisa diandalkan, “tandasnya lagi.
Hal senada dikatakan pelatih kepala tim sepatu roda DKI Jaya, Faisal Norman.
Dia mengatakan bahwa para atletnya telah mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari. Bahkan, mereka sengaja tiba di Papua lebih awal demi pengenalan medan trek sepatu roda Klemen Tinal Stadium.
“Treknya tidak beda jauh dengan tempat latihan kami di Kawasan Sunter, sehingga para atlet lebih cepat beradaptasi, ” ungkapnya. (bam)