IPOL.ID – Setelah sempat mengalami gangguan selama 6 jam , Senin (4/9) kemarin, kini Facebook, Instagram, dan WhatsApp bisa dipergunakan lagi oleh penggunanya.
Kelompok pemantau situs web Downdetector menganggap bahwa gangguan yang dialami platform Facebook, WhatsApp dan Instagram sebagai kegagalan terbesar yang pernah dilihatnya.
Gangguan ini adalah pukulan kedua bagi raksasa media sosial itu dalam beberapa hari setelah seorang pelapor pada Minggu (3/10/2021) menuduh perusahaan itu berulang kali memprioritaskan keuntungan daripada menekan ujaran kebencian dan informasi yang salah.
Dampak dari pemadaman itu, Saham Facebook, yang memiliki hampir 2 miliar pengguna aktif harian, anjlok 4,9 persen pada Senin (4/10), di tengah aksi jual yang lebih luas dalam saham teknologi.
Pakar keamanan mengatakan gangguan itu bisa jadi merupakan akibat dari kesalahan internal, meskipun sabotase oleh orang dalam secara teoritis mungkin terjadi.
“Facebook pada dasarnya mengunci kunci-kuncinya di dalam mobilnya,” cuit Jonathan Zittrain, direktur Harvard Berkman Klein Center for Internet & Society.
Segera setelah pemadaman, Facebook mengakui pengguna mengalami kesulitan mengakses aplikasinya tetapi tidak memberikan secara spesifik tentang persoalannya atau mengatakan berapa banyak pengguna yang terpengaruh oleh pemadaman tersebut.
Tim teknisi Facebook meminta maaf saat aplikasi mulai kembali terhubung.
“Kepada komunitas besar orang dan bisnis di seluruh dunia yang bergantung pada kami: kami minta maaf,” cuit tim tersebut pada Senin (4/10/2021).
“Kami telah bekerja keras untuk memulihkan akses ke aplikasi dan layanan kami dan dengan senang hati melaporkan bahwa mereka telah kembali terhubung sekarang. Terima kasih telah menemani kami.”
Beberapa karyawan Facebook yang menolak disebutkan namanya mengatakan bahwa mereka percaya bahwa pemadaman itu disebabkan oleh kesalahan routing internal ke domain internet yang diperparah oleh kegagalan alat komunikasi internal dan sumber daya lain yang bergantung pada domain yang sama untuk bekerja.
Raksasa media sosial, yang merupakan platform periklanan digital terbesar kedua di dunia, kehilangan sekitar USD 545 ribu dalam pendapatan iklan AS per jam selama pemadaman, menurut perkiraan dari perusahaan pengukuran iklan Standard Media Index. (ant/rob)