IPOL.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hingga hari ini terus menggencarkan pengurangan sampah plastik yang dapat mencemari sungai dan laut. Tak hanya itu, sampah plastik akan lama terurai ketika di dalam tanah.
Pada kesempatan itu, istri Gubenur DKI Jakarta, Fery Farhati bersama Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) Tiza Mafira, didampingi oleh Ketua Bhakti Istri Pegawai, Lya Arief Nasrudin mengunjungi Pasar Tebet Barat, Tebet, Jakarta Selatan, untuk merasakan langsung pengalaman berbelanja bebas dari plastik.
Adapun kunjungan isteri Gubernur DKI Jakarta itu untuk mengkampanyekan pengurangan penggunaan kantong plastik sekali pakai secara berlebihan. Tak hanya itu, juga untuk mengurangi bocornya polusi plastik ke sungai maupun laut.
Perlu diketahui bahwa Pasar Tebet Barat merupakan pasar pertama bebas plastik. Yang tentunya didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, GIDKP serta Kedutaan Besar Kanada untuk meluncurkan program pasar bebas plastik.
Pasar Tebet Barat pun terpilih sebagai Pasar Rakyat percontohan bebas plastik pertama di DKI Jakarta. Sejak tahun lalu, ditetapkan sebagai pasar percontohan, pasar bebas plastik.
Sejak sebelum berlaku efektifnya Pergub 142/2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan (KBRL). Sehingga kantong belanja yang diwajibkan adalah menggunakan kantong belanja ramah lingkungan yang dapat didaur ulang.
Sedangkan Ibu Ibukota DKI Jakarta, Fery Farhati merasakan pengalaman berbelanja bebas plastik. Terutama dengan sistem isi ulang (refil) pada beberapa titik di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan.
Saat itu, Ibu Ibukota Jakarta, Fery Farhati tampak berbelanja ayam potong segar disebuah los di Pasar Tebet Barat, dengan menggunakan kantong belanja ramah lingkungan.
Sehingga diharapkan dapat menjadi inisiatif dan dukungan dari produsen serta masyarakat dalam upaya tanggungjawab atas sampah produk beserta kemasannya.
Sementara itu, Kepala Pasar Tebet Barat, Herman menuturkan, kunjungan Ibu Fery Farhati ke Pasar Tebet Barat tadi hanyalah kunjungan biasa. Untuk mengkampanyekan pengurangan penggunaan kantong plastik sekali pakai secara berlebihan.
“Tapi untuk lebih jelasnya ke humas Perumda Pasar Jaya saja ya Pak,” ujar Herman singkat pada IPOL, Rabu (13/10).
Lalu apakah tempat-tempat lain, seperti pusat perbelanjaan di ibukota Jakarta, restoran cepat saji, rumah makan, warteg dan lainnya masih menggunakan kantong plastik tak ramah lingkungan?. (ibl)