IPOL.ID – Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean menilai, harga Pertalite harus dinaikkan. Sebab, kalau Pertamina terus menjual Pertalite dengan harga saat ini, akan berdampak buruk bagi keuangan BUMN tersebut. Bahkan, bukan tak mungkin membuat merugi besar.
“Harga Pertalite harus dinaikkan. Apalagi harga jual BBM Pertamina masih berada di bawah harga BBM milik asing. Jika tidak, akan berdampak buruk karena memukul keuangan Pertamina. Dari tiap liternya, Pertamina menanggung kerugian terus-menerus. Ini tidak main-main,” terang Ferdinand di Jakarta, Rabu (27/10).
Dampak lain, jika merugi, tentu saja berpotensi mengurangi kontribusi Pertamina ke kas negara dan juga masyarakat. Sebagai catatan, pada tahun lalu Pertamina menyumbang hampir Rp200 triliun kepada keuangan negara. Belum lagi dalam masa pandemi, kontribusi Pertamina juga sangat banyak. Termasuk di antaranya, membangun rumah sakit khusus Covid dan penyaluran oksigen medis.
Menurut Ferdinand, Pertamina memang harus menanggung beban atas penjualan Pertalite saat ini. Sebab, biaya produksi sangat tinggi, tetapi menjual dengan harga di bawah keekonomian dengan selisih sangat besar, sekitar Rp3 ribu per liter.