IPOL.ID – Pandemi Covid-19 mengubah cara orang beradaptasi, berkolaborasi di dunia kerja saat ini dan di masa depan. Masyarakat dihadapkan pada era kerja jarak jauh. Sehingga kerja jarak jauh menjadi bagian new normal berpotensi menurunkan produktivitas karyawan.
Untuk itu, HR Path yang merupakan pakar global HR memiliki solusi, turut membantu perusahaan yang membutuhkan dalam bertransformasi digital. Advise, Implement & Run adalah tiga lini bisnis HR Path yang berkontribusi terhadap kinerja SDM perusahaan.
“Pandemi Covid-19 mengajarkan kita tentang kebijaksanaan bahwa kita tidak bisa memprediksi lingkungan. Kami bangga membantu pelanggan dalam perjalanan transformasi digital mereka, memungkinkan mereka beradaptasi terhadap perubahan dengan bantuan teknologi SDM mutakhir dan proses praktik kerja unggulan untuk membuat mereka lebih tangguh,” kata Sebastien Corominas, Partner HR Path APAC pada wartawan di Jakarta, Kamis (28/10).
Cara kerja yang baru, sambung Corominas, menjadi keharusan dalam menjaga produktivitas dan daya saing. Sehingga dapat mempertahankan serta meningkatkan keberlangsungan perusahaan. Di samping tetap mematuhi imbauan pemerintah untuk saling menjaga jarak antar karyawan.
Dia mengungkapkan, saat ini menjadi tren dibanyak perusahaan yang menerapkan platform digital dan resource planning sebagai respons terhadap budaya kerja jarak jauh. Inovasi, kreatifitas, inisiatif dan permintaan akan solusi HRIS ditunjukkan dengan banyaknya tender terbuka dibandingkan masa sebelum pandemi.
Menurut dia, HR Path yakin tren ini akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Survei HR Path menunjukkan, hampir semua perusahaan memberlakukan aturan baru bagi karyawannya untuk bekerja di kantor hanya 2 atau 3 hari sepekan bukan karena pandemi.
“Tapi karena mereka merasa sudah tidak harus ke kantor. Ini menjadi kenormalan baru yang bukan sekedar nama tapi memang cara kerjanya yang berubah,” tukasnya.
Dengan latar belakang sebagai konsultan HR, HR Path melihat dari kacamata HR strategis, bukan sekedar HR operation. HR Path melakukan pendekatan konsultasi didukung dengan solusi SAP SuccessFactors sebagai software-as-a-service (SaaS).
“Platform cloud SAP SuccessFactors membuat kolaborasi menjadi menarik karena dapat diakses dari mana saja, kapan saja tanpa tergantung orang IT yang harus memaintaince,” ujarnya.
Setiap orang bisa kerja di mana saja, karena work-from-home membuat time zone berbeda-beda, tidak memungkinkan lagi orang kerja dengan single zone. Secara organisasi menjadi lebih lean, tidak hirarki, dan metrik.
SAP SuccessFactors sebagai solusi HR strategis memiliki modul dengan fungsi masing-masing, yakni Recruiting sebagai pendukung dalam rekrutmen, Onboarding 2.0 sebagai pendukung dalam kesiapan calon karyawan, Learning sebagai bantuan pembelajaran product knowledge, Performance & Goals sebagai pendukung dalam mengetahui KPI karyawan dan tugas-tugas mereka.
Compensation sebagai pendukung dalam perhitungan benefit tambahan, Succession sebagai pendukung dalam menentukan posisi yang tepat dalam sebuah organisasi, Development sebagai pendukung dalam merencanakan jenjang karir kedepannya, Employee Central sebagai pendukung Core HR, Employee Central Payroll sebagai pendukung dalam proses penggajian.
Modul yang digunakan pun, kata dia, bisa berasal dari rekomendasi oleh konsultan HR Path atau berdasarkan permintaan perusahaan. Keunggulan lain dari HR Path adalah pengalaman dan jaringan yang tersebar tak hanya di Asia Pasifik, tetapi juga di Amerika dan Eropa.
“Adapun perusahaan Indonesia yang bermitra dengan HR Path akan memiliki wawasan human resources lebih luas. Mereka bisa mengetahui tren industri manajemen sumber daya manusia yang terjadi di luar negeri, menjadikannya lebih unggul dibanding pesaing dan menerapkannya di Indonesia sebagai nilai tambah dari solusi yang diberikan HR Path,” tandasnya.
Hal ini juga memungkinkan perusahaan klien untuk memilih konsultan dari seluruh cabang HR Path di berbagai belahan dunia. HR Path membantu perusahaan dalam menentukan kebijakan terhadap karyawannya.
Transparansi, proses, dan data yang valid memungkinkan kebijakan yang diambil menunjang kebijakan strategis perusahaan. Manajemen HR memiliki analisa terhadap data of people, membantu level pengambil kebijakan perusahaan dan memiliki visibilitas valid ketika mereka ingin menentukan arah perusahaan.
HR Path sendiri menargetkan pertumbuhan dua kali lipat dalam tiga tahun kedepan. Untuk mencapai target tersebut HR Path mempersiapkan solusi tak hanya kepada Enterprise, tetapi juga bagi perusahaan Small-Medium Enterprise (SME, Perusahaan Kecil Menengah) yang memiliki pasar lebih besar.
Persaingan paling keras sebenarnya terjadi di sektor SME dengan banyaknya perusahaan yang berkompetisi. SME yang melakukan transformasi digital akan berhasil meningkatkan profitabilitas dan skalabilitas bisnis mereka.
Dalam kesempatan yang sama, Regional Manager dan Direktur HR Path Indonesia, Andi Wibosono menambahkan, Pandemi Covid-19 mendorong SME mature lebih cepat dan membuat mereka sadar betapa pentingnya transformasi digital bagi bisnis mereka.
“HR Path sebagai pemimpin pasar di kelas enterprise memfasilitasi perusahaan SME untuk tumbuh, berkembang dengan pengalaman dan keahlian yang dimiliki,” tutupnya. (ibl/msb)