“Nah kalau bisa ke depan kuota solar per SPBU harus dikaji ulang. Kalau strateginya kayak begini, kacaunya makin panjang dan tidak terkendali,” tutup Salamuddin.
Sebelumnya diberitakan terjadi kelangkaan BBM Solar Subsidi di sejumlah wilayah Pulau Sumatera. Hal ini menyebabkan terjadinya antrian panjang kendaraan khususnya yang menggunakan solar sebagai bahan bakar di sejumlah SPBU di wilayah Pulau Sumatera.
PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok maupun proses penyaluran (supply chain) BBM Solar Subsidi berjalam aman dan lancar. Bahkan, telah dilakukan penambahan penyaluran solar subsidi di beberapa wilayah seperi Sumatera Barat sebesar 10 persen, Riau 15 persen, dan Sumatera Utara 3.5 persen.
“Pertamina juga melakukan monitoring penyaluran agar tepat sasaran antara lain dengan sistem digitalisasi dan pemantauan secara real time melalui Pertamina Integrated Command Centre (PICC),” jelas Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam siaran persnya, Senin (18/10). (rob)