Menurutnya, memang banyak faktor non-teknis yang menjadi kendala tim bermotor di tengah tekanan tim tuan rumah.
“Ya, kami memang benar-benar berjuang keras mengatasi kendala non-teknis itu. Berkat dukungan KONI DKI Jaya semangat serta mental anak-anak bisa terjaga, ” kata nya lagi.
Delvintor sejatinya memiliki peluang mencuri emas 250cc beregu setelah finis P1 di kelas tersebut, namun rekan satu timnya, Hendra tertinggal di P10 sehingga harus merelakan gelar juara jatuh ke tangan tim tuan rumah lewat Yosua da Lantian yang finis P3 dan P4.
“Saya berharap pada PON Aceh-Sumut 2024 mendatang penyelenggara lebih fair lagi, ” ungkapnya. (bam)