Luka pada tubuh korban juga bisa mengungkap pelaku ini sesadis apa. Sebab teorinya kenapa kalau korban sudah meninggal, pelaku masih terus menganiaya jasad korban. Berarti itu ada kemungkinan rasa dendam yang mendalam.
“Kalau terus dipukuli dan dianiaya (setelah korban meninggal), jadi kita tahu orang ini sadis banget, ada rasa dendam benci luar biasa. (Temuan) data ini bisa bantu untuk jatuhkan hukuman berat ke dia (pelaku)” kata dia.
Makanya dokter Hastry berpesan kalau menjadi saksi pertama atau setidaknya menemukan adanya kasus pembunuhan, yang harus dilakukan pertama adalah jangan otak-atik TKP. Sebab kalau kondisi TKP diacak-acak maka bisa menghilangkan jejak pelaku atau pun membuat penyidik jadi makin sulit mengolah TKP. Pasalnya TKP itu sangat menentukan cepat atau lambatnya terbongkarnya kasus.
“Jangan diutak atik, jangan dibongkar-bongkar TKP. Kalau takut segera lapor, TKP ditutup dengan tali atau kain. Olah TKP yang baik dan bagus itu, 80 persen kasus terungkap. Pasti pelaku meninggalkan jejak, kita harus hati-hati,” katanya.