Perjalanan Sarah menjadi muslim tidak mudah. Dia berulang kali diselidiki, ditolak, dipecat dari pekerjaan, kehilangan teman-teman, dan mendapat tantangan berat dari keluarga. Komunitas setempat sulit menerima perubahan Sarah hingga banyak komentar kasar tentang keputusannya ini.
Beberapa orang menganggap bahwa dia rela menjadi mualaf demi seorang pria. Sebelumnya, Sarah beragama Kristen yang taat. Cintanya kepada Yesus benar-benar membuat Sarah memilih Islam.
Awal Sarah menjadi mualaf adalah ketika mengikuti program pertukaran mahasiswa ke Malaysia. Negeri jiran itu berhasil membuka mata Sarah tentang Islam. Sebelum ke Malaysia, Sarah mengatakan bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang Islam. Seingatnya, dia belum pernah bertemu seorang muslim sebelum ke Malaysia.
Selama ini yang ada di dalam benaknya, muslim begitu jauh dari peradaban. Gambaran itu hancur ketika Sarah pergi ke Malaysia.
Di sana, dia bertemu dengan banyak perempuan Islam berpendidikan dan mencintai Islam. Sejak saat itu Sarah ingin mengetahui lebih banyak tentang Islam.