Dengan roadmap tersebut, OJK berharap perbank syariah akan unggul pada sosioeconomy impact. “RP2SI membawa visi mewujudkan perbankan syariah yang resilien, berdaya saing tinggi dan kontribusi signifikan tidak hanya ekonomi nasional tetapi juga pembangunan sosial,” imbuhnya.
Untuk mencapai visi tersebut, OJK dalam roadmap meletakan tiga 3 pilar arah pengembangan dengan bebrapa inisiatif strategis di dalamnya. Yakni terdiri dari penguatan identitas perbankan syariah, sinergi ekositem ekon Syariah, penguatan perijinan, pengaturan dan pengawasan.
Direktur Perbankan Suariah CIMB NIaga, Pandji Djajanegara di kesempatan yang sama mengamini bahwa industry keuangan Syariah khusunya perbankan mengalmi perkembangan yang signifikan. Pandji bahkan mencatat perkembangan bank syariah selama 5 tahun terakhir sudah tumbuh 12% asetnya dibanding bank umum yang 8%.
“CIMB Niaga Syariah sendiri mulai ngebut di 2016 dan market share kiita dari Bank CIMB Niaga itu 4,5 persen. Per hari ini sudah di angka untuk financing 19 persen, aset 18 persen. Cita-cita kami di 2023 sudah sentuh 25 persen dan portofolionya harus sudah dalam bentuk Syariah. Kita harus ngebut dan pertumbuhan kita tiap tahunnya double digit, walaupun memang secara industri dari masih 6,5 persen,” pungkas Pandji.