“However, saya dan pelatih puas meski kalah di babak 8 besar. Saya percaya ini adalah ilmu yang luar biasa dan saya harus berlatih lebih keras dan lebih cerdik lagi dalam setiap pertarungan,” katanya.
“Kickboxing all about smart game on the ring. saya belajar banyak sekali di kejuaraan dunia ini. Ke depan, saya ingin meningkatkan prestasi dengan pengalaman yang saya dapat di Italia ini,” tambahnya.
Secara terpisah, pelatih Timnas Kickboxing Indonesia, Zuli Silawanto mengaku puasa anak asuhnya tampil sangat berani dan beringas menghadapi lawannya.
“Padmi bermain terus menekan lawan sejak awal dan sempat mendaratkan satu pukulan yang membuat lawan goyah. Ya, lagi-lagi kekalahan yang dialami Padmi itu karena kurang jam bertanding internasional,” jelas Zuli Silawanto.
Sementara itu, Volland Zulfikar H yang turun di Creative From putra menempati peringkat ke-4 dari 10 peserta. Penampilan Volland yang memasukkan gerakan pencak silat sempat memukai penonton. “Penampilan Volland keren banget. Clean dan tidak ada celah tetapi harus puas dengan peringkat keempat,” katanya.
Volland sendri mengaku tendangannya masih kurang meski sudah mencampurkan gerakan, pencak silat dan wushu. Dan, dia juga tidak melakukan gerakan butterfly yang memiliki nilai sangat tinggi.
“Saya sempat grogi pada penampilan perdana di kejuaran dunia. Di sini saya sempat memasukkan kombinasi gerakan pencak silat dan wushu. Namun, saya tidak menampilkan gerakan butterfly yang memiliki nilai tinggi. Mungkin kalau saya melakukan gerakan butterfly bisa peringkatnya lebih baik lagi. Ini yang patut jadi perhatian teman-teman ke depan jika tampil dalam event internasional,” jelasnya.