Menurut Syahrial, LADI memang belum dapat mengirimkan jumlah sample sesuai dengan TDP (Test Doping Planning) pada tahun 2020 akibat adanya pandemi Covid-19 mulai pada Maret 2020 yang menyebabkan seluruh kegiatan olahraga terhenti. Imbasnya, kata Syahrial Bakhtiar, berkurangnya jumlah sample yang dikirim ke Lab anti-doping di Qatar. “Saat ini LADI sudah mengirimkan 700 sample secara bertahap termasuk sample yang diambil saat Pekan Olahraga Nasional XX yang saat ini masih berlangsung di Papua. Dan, saya yakin LADI bisa memenuhi target yang diinginkan WADA,” jelasnya.
Lebih jauh Syahrial menjelaskan pemberitaan terkait teguran WADA ini bukan hanya membuat kekhawatiran masyarakat olahraga tetapi bisa merusak tatanan olahraga yang sedang dibangun Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Makanya, dia mengingatkan agar semua pihak memberikan support terhadap LADI. “Marilah kita saling memberikan support demi olahraga Indonesia. Jangan ada pihak yang dengan sengaja merusak ekosistem olahraga Indonesia. Biarkan LADI menjalankan tugasnya dengan baik dan tak perlu memperkeruh suasana,” tegasnya.