Sebelumnya, pembangunan pompa hidram juga digencarkan pihaknya di Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga saat ini, sebanyak 150 pompa hidram telah terpasang dan mengalirkan air ke ladang serta rumah penduduk di sekitaran wilayah NTT. “Kami menargetkan bakal menyelesaikan 202 titik pompa hidram untuk memastikan warga di NTT mudah mendapatkan air bersih,” katanya.
Bahkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Kabupaten TTS, NTT, kehadiran pompa hidram dalam penyediaan air bersih berpengaruh positif terhadap penurunan angka kematian ibu dan anak, stunting, kemiskinan dan konflik sosial di TTS, NTT.
Sementara itu, Gubernur Bali, I Wayan Koster mengaku malu dengan Pangdam IX Udayana. Sebab, selama ini Pemprov Bali atau selama tiga tahun dia menjabat Gubernur belum mampu memberikan kontribusi atau belum mampu memberikan solusi bagi masyarakat yang selama ini kesulitan untuk mendapatkan air.
“Kedepannya kami akan masukan program ini di APBD agar pompa hidram bisa terus berjalan dan petani bisa tenang tanpa harus takut kekurangan air,” tutupnya. (ibl/msb)