“Di atas kertas, memang tidak mudah di dua nomor awal. Tetapi di pertandingan bulutangkis, semua serba mungkin dan tidak ada yang mustahil,” tambah Eddy.
Dituturkan oleh Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky, menghadapi Chinese Taipei, strategi penyusunan pemain dan taktik permainan di tengah lapangan harus tepat. Baik dari sektor tunggal maupun ganda harus bisa bermain maksimal menyumbangkan poin.
Dengan jenis shuttlecock yang lambat, ada celah yang bisa dipakai untuk menembus kekuatan dan kecepatan Lee Yang/Wang Chi Lin.
“Dengan bola yang lambat, tidak mungkin lawan akan terus mengandalkan kekuatan dan kecepatan. Karena itu strategi permainan pasangan ganda yang akan kita mainkan harus bisa meredam dan mengajak main lambat.
Serangan-serangan Lee/Wang tentu tidak secepat seperti di Olimpiade Tokyo silam,” tutur Rionny.
Menurut Rionny untuk mengalahkan Chinese Taipei, para pemain juga harus memiliki semangat tempur yang tinggi. “Harus fight, semangat, ulet, sabar dan siap capek. Kapan bertahan dan kapan menyerang balik harus tepat momentumnya. Yang tidak kalah penting siap adu mental,” sebut Rionny.