Aceh lantas kembali mencoba mengejar ketertinggalan, tapi tak bisa berbuat banyak. Selama 45 menit babak pertama Aceh nyaris tak punya peluang menciptakan gol.
Selepas turun minum Papua langsung menekan dan Aceh hanya sesekali melakukan serangan balik. Hingga satu jam laga berjalan, banyak peluang tercipta tapi tak ada gol.
Aceh semakin dalam situasi sulit karena pada menit ke-64 mereka harus main dengan 10 pemain. Itu setelah Muharrir dapat kartu kuning kedua karena melanggar lawan.
Unggul jumlah pemain Papua semakin gencar menekan. Dalam situasi seperti itu tim asuhan Fakhri Husaini ini tak bisa berbuat banyak selain bertahan total.
Walau tak ada gol tercipta, pemain Papua menunjukkan teknik individu yang baik. Umpan-umpan pendek presisi diperagakan dengan intensitas yang cukup tinggi dan skor 2-0 bertahan hingga laga usai.