IPOL.ID – Sebagian rumah warga di Jalan Bina Warga RT 03 RW 07, Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, masih terendam banjir, Senin (8/11).
Kawasan permukiman itu tak jauh kolong Fly Over Kalibata. Ketinggian air sekitar 20-30 cm masih terlihat menggenangi rumah warga. Sedangkan di sekitarnya lumpur tebal terlihat setelah air mulai surut.
Salah satu warga, Soleh, 60 tahun, mengatakan, banjir terjadi mulai Senin dini hari sebagai imbas hujan deras yang mengguyur kawasan. “Saat dini hari banjir tingginya sampai dua meter, dan air mulai surut mulai Senin subuh,” ungkap Soleh.
Soleh menambahkan, kawasan ini memang kerap dilanda banjir saat hujan deras akibat luapan Kali Ciliwung yang melintas tak jauh dari permukiman warga. “Karena itu warga biasanya sudah antisipasi. Bagian bawah rumah dikosongkan. Barang-barang sudah di lantai dua,” tukas Soleh.
Banjir yang menerjang kawasan permukimam warga di Rawajati semalam kini sudah berangsur surut. Warga sudah mulai bersih-bersih rumah dari lumpur yang menggenangi huniannya.
Berdasarkan pantauan ipol.id, banjir yang sempat melanda di RT 02/07, Rawajati, Pancoran, sudah mulai surut sejak Senin subuh sekitar pukul 04.00 WIB. Banjir menerjang kawasan rumah warga yang berada di bibir Sungai Ciliwung pada Minggu (7/11) sekitar pukul 23.00 WIB.
“Mulai surut sekitar pukul 04.00 WIB subuh tadi, semalam itu sebahu saya banjirnya, tapi saya tidak mengungsi karena ada dua lantai, jadi saya bertahan di lantai dua saja,” tutur warga setempat, Sutarmo di lokasi, Senin (8/11).
Menurut dia, masih ada sebagian rumah warga yang tergenang air hingga saat ini, hanya ketinggiannya sudah tak membahayakan. Paling tidak masih setinggi betis ataupun semata kaki, tepatnya di kawasan RW 07 Rawajati.
“Syukurnya listrik tidak padam saat ini sehingga untuk pembersihann bisa cepat selesai, tinggal lumpur saja di rumah dan air di pinggiran digiring ke bibir sungai,” tambahnya.
Dia sendiri sudah 30 tahun lebih tinggal di kawasan tersebut sehingga sudah biasa menghadapi banjir. Saat musim penghujan khususnya, dia pun selalu memindahkan barang-barang berharga di lantai ke dua rumahnya.
“Warga juga umumnya bertahan di rumah karena kan banjirnya masih terbilang tak terlalu parah sehingga cepat surut juga biasanya,” tutupnya. (ibl)