Dijelaskan Tony, narapidana terorisme berusia 31 tahun itu telah memberitahunya bahwa pengakuan bersalahnya diperoleh di bawah tekanan. Sebab pelaku mengalami perlakuan tidak manusiawi dan merendahkan saat ditahan.
“Dia memutuskan bahwa jalan keluar paling sederhana adalah mengaku bersalah,” kilah Ellis kepada New Zealand Radio yang dilansir AFP.