IPOL.ID – Proses restrukturisasi PT. Garuda Indonesia (Persero) telah dimulai. Adanya skema proposal yang sudah dibuat menandai percepatan proses restrukturisasi untuk pemulihan maskapai nasional tersebut.
Sedianya skema yang merupakan bagian dari upaya pemulihan Garuda itu, skemanya diberikan kepada lessor dan kreditur.
Menyikapi hal tersebut, Anggota Badan Pengawas Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), Zaenal Mutaqin menyampaikan, pihaknya mendukung restrukturisasi asalkan membawa kebaikan bagi para karyawan Garuda.
“Saya bilang ke para pengurus, tolong diawasi terkait dengan pemindahan karyawan (Garuda) ke anak perusahaan (Citilink). Tolong lihat hitam dan putihnya seperti apa,” kata Zaenal dihubungi wartawan, Jumat (3/12).
Perihal kabar transfer karyawan Garuda ke Citilink, Zaenal menekankan bahwa para karyawan yang akan dialihkan ke anak perusahaan harus tetap tercatat sebagai karyawan Garuda. Sebab, kata Zaenal, itu menyangkut kesejahteraan dan pesangon yang dihitung berdasar masa kerja.
“Ditugaskan (karyawan). Nah di sana, dia (Citilink) yang gaji, semua karyawan mengikuti aturan main dia. Dia yang mengatur. Semua mengikuti aturan main Citilink. Kalau peralihan (transfer karyawan) harus dibuat surat perjanjian, yang menyatakan bahwa dia tetap menjadi karyawan Garuda. Hanya saja dia ditugaskan sebagai awak kabin di Citilink. Karena kalau nanti dianggap sebagai karyawan Citilink, begitu dia balik apakah masa kerjanya dihitung gak? karena nanti berpengaruh kepada pesangon. Nah itu harus ada surat perjanjian yang menyebut karyawan ditugaskan,” jelas Zaenal.
Kendati demikian, jika memang transfer karyawan Garuda ke Citilink ada, Zaenal berharap, down grade karyawan tidak ada. “Satu down grade, kedua hilang masa kerja aktif. Jangan sampai nanti karyawan sudah masuk justru ribut,” ungkap Zaenal.
Adanya rencana transfer karyawan, kata Zaenal, sifatnya masih bidding (sukarela). Namun jika secara sukarela ternyata tidak mencukupi, bisa terjadi penunjukan.
“Walaupun sukarela, perlu adanya perjanjian. Jangan sampai nanti ada konflik terucap ‘ya kan sukarela’, ya gak gitu juga kan,” cetusnya.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra melalui sebuah pemberitaan mengatakan, penyampaian skema proposal menandai percepatan proses restrukturisasi dan pemulihan maskapai nasional tersebut. Selanjutnya, Garuda Indonesia mengajak seluruh lessor dan kreditur meninjau skema restrukturisasi komprehensif ini sebagai basis pertimbangan proses restrukturisasi yang akan dijalankan.
“Proposal ini menguraikan rencana jangka panjang bisnis Garuda, serta sejumlah penawaran dalam pengelolaan kewajiban bisnis kami dengan para lessor, kreditur, dan para pemasok utama,” papar Irfan.
Kabarnya, dalam skema tersebut, Garuda akan mendorong anak usahanya yakni Citilink, mengoperasikan lebih banyak pesawat. Selain itu, Garuda juga akan melakukan transfer karyawan ke maskapai Citilink. (ibl/msb)