IPOL.ID – Hingga saat ini tercatat 14 orang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terkait pemutakhiran data dampak erupsi, Senin (6/12).
BPBD Kabupaten Lumajang melaporkan, sebanyak 5.205 jiwa terdampak kejadian sebaran awan panas guguran pada letusan Gunung Semeru, Sabtu (4/12) lalu. Sampai saat ini, BPBD setempat masih melakukan pendataan. Terkait jumlah korban terdampak dan perkembangan jumlah orang yang mengungsi menjadi sebanyak 1.300 jiwa.
Merespons bencana erupsi Gunung Semeru, Bupati Kabupaten Lumajang menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru. Status Tanggap Darurat Bencana itu selama 30 hari, terhitung mulai 4 Desember 2021 sampai dengan 3 Januari 2022.
Bupati Kabupaten Lumajang juga menetapkan Komando Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, dipimpin oleh Komandan Distrik Militer 0821 Lumajang, bersama Komandan Bataliyon Infantri 527 sebagai Wakil Komandan I, Kepala Kepolisian Resor Lumajang sebagai Wakil Komandan II dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang sebagai sekretaris.
Sementara, berdasarkan data BNPB pada Minggu (5/12) malam, jumlah korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru hingga kini tercatat sebanyak 14 orang.
“Korban meninggal dunia teridentifikasi di dua kecamatan, yaitu 11 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 3 orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro,” terang Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB, Abdul Muhari, dalam Konferensi Pers: Perkembangan Hari Kedua Pasca Erupsi Gunung Semeru di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (5/12).
Berikut rincian korban meninggal yang ada di dua kecamatan, antara lain :
Kecamatan Pronojiwo = 6 orang
Kecamatan Candipuro = 5 orang
Adapun perkembangan data penanganan korban luka berat sebanyak 35 orang meliputi :
1. 8 orang di Rumah Sakit dr. Haryoto
2. 16 orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian
3. 3 orang di Rumah Sakit Bhayangkara
4. 8 orang di Puskesmas Penanggal
Sementara itu, untuk korban luka lainnya sejumlah 21 orang, sehingga total keseluruhan korban luka sebanyak 56 orang. (ibl)