IPOL.ID-“Post Human & Art” adalah seri kuliah yang diselenggarakan oleh Korea Foundation dan ARCOLABS.
Dirancang untuk memotivasi ide dan wacana baru tentang seni rupa di era pasca-manusia dengan mengundang para ahli, seperti seniman, kurator, dan cendekiawan, yang telah membangun perspektif dan praktik artistik yang mendalam dan luas di bidangnya sendiri.
Beberapa seniman memperhatikan cara manusia membangun hubungan mereka dengan non-manusia untuk menantang gagasan tradisional tentang kemanusiaan dan mengatasi masalah dunia yang didominasi manusia.
Hal ini tidak hanya terbatas pada masalah antara manusia dan alam, tetapi juga menyangkut hubungan antara manusia dengan organisme tak hidup seperti benda, mesin, dan teknologi.
Seri kuliah pertama diadakan pada Kamis, 9 Desember 2021 pukul 15.00-17.00 WIB via Zoom dan Youtube Arcolabs yang akan dibawakan oleh Unhappy Circuit.
Dia seorang seniman media baru Korea yang karyanya didasarkan pada konvergensi berbagai disiplin ilmu, seperti seni, astronomi, biologi, ilmu data, dan linguistik. Keingintahuan utamanya adalah pada makhluk cerdas non-manusia.
Dengan menjelajahi dan memahami mereka, ia ingin memperluas ruang lingkup kemanusiaan dan pada akhirnya mempersiapkan masa depan peradaban manusia berdasarkan simbiosis antara manusia dan non-manusia.
“Pada kuliah ini saya akan membawakan cara pandang melalui serangkaian karya yang pernah dibuatnya. Saya juga berharap dapat mendorong seniman muda dan mahasiswa seni Indonesia untuk termotivasi untuk berkreasi sendiri,” kata Unhappy Circuit di Jakarta, Senin (6/12/2021).
Kuliah daring ini gratis dan ditujukan khususnya bagi mahasiswa dan pelaku seni rupa, desain, sains dan masyarakat umum yang tertarik pada bidang-bidang ini. Namun para peserta harus registrasi di https://bit.ly/1lectureseries untuk langkah pendaftaran.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam bahasa Korea dan Indonesia dengan penerjemah. Peserta akan mendapatkan sertifikat elektronik. Melalui kegiatan ini, penyelenggara berharap dapat mengkaji arus global praktik seni media baru yang mengejar kecenderungan baru menuju estetika pasca-manusia.
Nantinya seri kuliah ini dimoderatori oleh Bob Edrian seorang kurator dan penulis yang penelitiannya fokus pada perkembangan bunyi dalam seni rupa dan seni media. Saat ini, ia adalah kurator di NuArt Sculpture Park dan direktur Audial Plane, sebuah divisi untuk seni suara dan musik eksperimental di Orange Cliff Records.T
Toatentang Penyelenggara
ARCOLABS didirikan pada tahun 2014 sebagai Pusat Seni dan Manajemen Masyarakat dan sejak itu, telah mengembangkan beragam program seni kontemporer dan media baru. Misi Arcolabs adalah meningkatkan kreativitas dan inovasi melalui berbagai program berbasis praktik termasuk pameran seni rupa, proyek pengembangan masyarakat, lokakarya langsung, penelitian mahasiswa, serta acara akademik dan nonakademik lainnya.
Tentang Pembicara
Unhappy Circuit adalah seniman media baru dari Korea. Karya-karyanya didasarkan pada perspektif multidisiplin yang bersinggungan dengan astronomi, biologi, sains data dan linguistik. Oleh karena itu, karya-karyanya sering menghubungkan bahasa dan musik, memori dan data, serta kemanusiaan dan alam semesta. Dia memiliki minat pada makhluk intelektual lain seperti kecerdasan buatan, paus dan kecerdasan luar angkasa. Dengan mengeksplorasi non-manusia, ia ingin memperluas ruang lingkup kemanusiaan dan peradaban manusia.
Bob Edrian adalah seorang kurator dan penulis yang tinggal di Bandung, Indonesia. Penelitiannya fokus pada perkembangan bunyi dalam seni rupa dan seni media, proyek kuratorialnya antara lain “Bandung New Emergence Vol. 6: Listen!” (2016), “Intomedia” (2017), “Soemardja Sound Art Project” (2018), “International Media Art Festival Instrumenta” (2018-2019), “Pancaran Citra Lokal” (2020), dan “Universal Iteration” (2021) ).
Saat ini, ia adalah kurator di NuArt Sculpture Park dan direktur Audial Plane, sebuah divisi untuk seni suara dan musik eksperimental di Orange Cliff Records. Karya terbarunya telah ditampilkan di The Bloomsbury Handbook of Sound Art (2020), Bloomsbury, London. (bam/msb)