IPOL.ID – PT Pegadaian (Persero), meraih dua penghargaan bergengsi dalam ajang Jambore PR Indonesia (Jampiro) ke-7. PR Indonesia Group -sebagai penyelenggara acara- berharap raihan ini mampu membuat kinerja perusahaan semakin baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Selamat untuk Pegadaian. Kami kira kinerja perusahaan harus diapresiasi, diamplifikasi dan ditingkatkan menjadi kebaikan-kebaikan yang berlipat ganda,” ujar CEO PR Indonesia Group, Asmono Wikan saat berbincang bersama ipol.id usai acara di Hotel Arya Duta Bali pada Jumat (10/12/2021).
Wikan mengaku sudah cukup lama memperhatikan dan mengetahui performa anak usaha Holding BUMN Ultra Mikro (UMi) ini dalam beberapa tahun belakangan. Khusus transformasi komunikasinya, ia menilai Pegadaian telah sukses mampu berubah signifikan ke arah yang lebih baik.
“Kini saat pegadaian memetik hasilnya. Baik dari sisi korporasi maupun corporate komunikasi nya mengalami perubahan yang luar biasa. Semoga Pegadaian bereputasi, kredible, dan semakin dipercaya public,” kata Asmono Wikan berharap.
Ia meyakini dengan mengapresiasi dan menghargai peran PR, maka kebijakan dan program yang baik untuk masyarakat luas, akan lebih mudah tercapai dan dirasakan. Karena itu penghargaan yang terdiri dari 11 kategori ini, adalah bentuk terimakasih dan dorongan agar peran PR semakin bernilai di mata manajemen dan masyarakat.
Asah Kompetensi
Asmono Wikan lebih jauh menyinggung peran PR yang harus adaptif di tengah pandemi dan cepatnya perubahan iklim dari onvensional ke digital. Menurutnya publik kini harus diberikan informasi yang lebih mudah dipahami, sederhana dan empati.
“Jangan melukai masyarakat, di tengah situasi keprihatinan seperti ini, PR harus menambah dan terus mengasah kemampuannya terutama dalam komunikasi empati,” ujarnya.
Dengan demikian publik mampu memahami program dan pesan yang ingin ditarget bisa tercapai. “Feedback dari masyarakat positif, reputasi bagus, dan ini menjadi modal untuk program korporasi lembaga kementerian dalam hal apapun. Untuk meyakinkan masyarakat,” tambahnya.
Menurutnya mengkomunikasikan program jauh lebih sulit dalam membuat program/kebijakan itu sendiri. “ Karenanya komunikasi dan pembuatan program harus setara dan selevel, manajemen harus memahami ini,” kata Asmono.
Ia menambahkan transformasi digital juga harus dipahami dengan cepat oleh insan PR. “PR harus memanfaatkan digitalisasi harus bijak, jangan menjadi objek tapi subyek biar mampu memanfaatkan digitalisasi dengan baik dan berdampak untuk masyarakat,” tegasnya.
Terakhir ia berpesan pada insan PR agar tidak boleh minder dan harus terus memperkuat dan mengasah kompetensi. Salah satu caranya adalah dengan menggelas ajang-ajang jamboree PR Indonesia seperti ini yang telah diselenggaraan secara regular dan berkelanjutan.
Sebagai informasi PR Indonesia Group menggelar Jambore PR Indonesia (Jampiro) ke-7. Dalam event ini, digelar berbagai seminar dan penguatan kompetensi selama tiga hari. Dimulai pada Rabu-Jumat (8-10 Des).
Adapun pada hari terakhir, acara ditutup dengan gelaran penghargaan. Para tokoh yang meraih predikat tersebut adalah para pemimpin terpopuler di media sosial hasil dari monitoring Kazee Digital Indonesia. Para pemenang juga memiliki tonase isu yang positif di media sosial.
Proses monitoring di media sosial berlangsung sejak 1 Januari hingga 30 September 2021 di tiga platform media sosial, yaitu Twitter, Instagram, dan Facebook. Seluruh data dikumpulkan dan dianalisis secara kuantitatif oleh mesin artificial intelligence secara real-time.
Ada 11 kategori penghargaan. Yakni The Most Populer Leader Kategori; Kepala Lembaga, Gubernur, Bupati, Walikota, Pemimpin BUMDdan perusahaan daerah layanan publik, Pemimpin anak usaha BUMN, Pemimpin BUMN nonTBK, Pemimpin BUMN TBK, Pemimpin korporasi swasta.
Ditambah lagi penghargaan pemimpin PR berpengaruh 2021 kategori Kementerian dan lembaga, serta korporasi. (tim)