IPOL.ID – Bank Indonesia (BI) memperkirakan transaksi e-commerce Indonesia pada 2022 akan meningkat menjadi Rp530 triliun, dari yang diperkirakan sebesar Rp403 triliun pada 2021.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai terdapat empat hal yang harus dipercepat untuk memanfaatkan besarnya potensi ekonomi digital tersebut.
“Ini kita tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan dan ini adalah pasar yang sangat banyak,” kata Perry dalam 3rd Indonesia Fintech Summit 2021 di Jakarta, Sabtu (11/12).
Menurut Perry, pertama, infrastruktur fisik untuk transportasi dan logistik untuk mendukung infrastruktur digital bisa menjangkau ke pelosok terdalam Indonesia.
“Saya apresiasi investasi di bidang infrastruktur digital, tetapi memang konektivitas fisik juga menjadi penting, begitu pula dengan akses logistik penting untuk diperbaiki,” terang Perry.
Kedua, penyempurnaan ekosistem digital yang terdiri dari perbankan digital (digital banking), industri financial technology (fintech), dan e-commerce yang memang tak bisa dipisahkan.
Fintech tidak bisa tumbuh sendiri sehingga harus dikolaborasikan dengan perbankan digital yang menjadi salah satu industri paling besar, begitu pula fintech tak bisa menjangkau pasar digital yang besar tanpa adanya bantuan dari e-commerce.
Upaya ketiga, lanjut dia, reformasi di mana pada tahun ini bank sentral telah melakukan reformasi di bidang sistem pembayaran.
Keempat, literasi digital yang sangat penting terutama agar masyarakat bisa semakin mengetahui produk dan risiko keuangan digital, serta bagaimana menggunakannya agar bisa menjadi keuntungan bagi perekonomian domestik namun tetap mengutamakan keamanan masyarakat. (rob)