IPOL.ID – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang paling merasakan dampak Pandemi Virus Corona (Covid-19). Akibatnya banyak tenaga kerja dari UMKM yang terpaksa dirumahkan. Namun, masih ada peluang bagi pelaku UMKM untuk bertahan hidup dan berkembang ditengah kondisi new normal ini.
Brand Manager Zianisa, Dyah Amalia mengatakan, pihaknya terus menggali segala potensi untuk berjuang dikondisi sulit ini. “Kami berupaya untuk tidak mengurangi jumlah tenaga kerja. Bahkan terpacu untuk dapat mempertahankan usaha lokal ini,” ungkap Dyah dalam keterangannya kepada ipol.id, Selasa (14/12).
Menurut Dyah, pelaku UMKM harus beradaptasi dengan kondisi saat ini. Jika sebelumnya penjualan terfokus kepada offline, kini harus bisa beralih dan bisa berdaptasi dengan penjualan secara online. “Seiring meningkatnya digitalisasi, e-commerce menjadi peluang yang paling menjanjikan saat ini,” tutur Dyah tetap bersemangat.
Dyah mengaku, memaksimalkan layanan yang ditawarkan platform e-commerce bukanlah hal yang mudah. Upaya kerjasama mendidik pelaku usaha UMKM dalam menggunakan layanan digital masih menjadi tantangan saat ini. Sehingga dalam membangun kerjasama antara UMKM dengan para Relation Manager e-commerce menjadi hal yang paling dibutuhkan.
Terbukti dengan adanya Mukena Zianisa menjalin relasi dengan beberapa platform e-commerce. Membuat SDM yang ada dalam Mukena Zianisa mendapatkan beberapa pelatihan dari pihak e-commerce tersebut.
Dia menambahkan, pengaplikasian pelatihan yang diterima dari para pihak e-commerce tersebut sebagai wujud dari upaya Mukena Zianisa untuk mengembangkan kemampuan SDM serta memajukan bisnis lokal tersebut.
Alhasil, Mukena Zianisa berhasil mengembangkan SDM yang memiliki skill, bermental tangguh saat pandemi. Dengan memberikannya pelatihan-pelatihan. Baik pelatihan dari sisi leadership hingga pelatihan dari ilmu pemasaran secara digital.
“Pelatihan yang diberikan berupa pelatihan secara online yang diikuti oleh setiap karyawan yang mumpuni dibidangnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, sambungnya, Mukena Zianisa dapat melakukan pengembangan sektor pemasaran secara online. “Kami mulai gencar untuk pemasaran di marketplace, serta beragam sosial media yang ada. Hal itu ternyata kini berbuah manis membuat Mukena Zianisa bisa dikenal dan tetap bertahan sampai saat ini,” ucapnya.
Pemasaran secara online yang dilakukan Mukena Zianisa tidak hanya pada satu platform, namun dilakukan diberbagai platform. “Kami melakukan pemasaran di seluruh sosial media baik dari facebook, instagram hingga tiktok. Marketplace pun kami gunakan, baik Shopee, Tokopedia official store maupun Lazada mall,” tukas Dyah.
Produk busana muslim yang mulai dikenalkan ke masyarakat pada awal tahun 2020 kini semakin dikenal di masyarakat. Meski pada situasi ekonomi yang masih belum pulih. Penjualan produk dari Mukena Zianisa berhasil mengalami pertumbuhan. Tercatat, selama masa pandemi ini Mukena Zianisa sudah terjual ribuan pcs ke seluruh Indonesia.
“Pandemi harus dihadapi dengan melakukan berbagai gebrakan strategi bisnis untuk bisa bertahan dan bertumbuh, salah satunya dengan mempersiapkan SDM dan teknologi dengan beragam fitur-fitur yang bisa dimanfaatkan untuk mempertahankan bisnis,” tambah Dyah.
Memanfaatkan momen akhir tahun 2021 nanti, Mukena Zianisa mempersiapkan berbagai promo clearence hingga 40 persen di platform marketplace shopee mukena_zianisa.
“Memanfaatkan momen-momen seperti inilah salah satu peluang kami untuk bisa menghasilkan penjualan lebih besar lagi dibandingkan hari-hari lainnya,” tutup Dyah. (ibl)