IPOL.ID – Raffi Ahmad diperkirakan memperoleh pendapatan dari kanal YouTube, RANS Entertainment sebesar US$577,8 ribu hingga US$9,72 juta atau setara dengan Rp8,29 miliar hingga Rp132,02 miliar.
Menurut Social Blade, sebuah perusahaan yang melacak statistik dan analitik media sosial, pendapatan RANS bersumber dari iklan di kanal Youtube yang dikelola Raffi Ahmad tersebut.
Sebagai informasi, Social Blade menggunakan asumsi bahwa pendapatan per seribu tayangan (cost per thousand views/CPM) berada di angka US$0,25 – US$4, seperti dikutip dari CNBCIndonesia, Sabtu (25/12).
Meski baru bergabung di YouTube per 27 Desember 2015, Kanal RANS Entertainment yang bergabung di Youtube per 27 Desember 2015, sudah diikuti 22,5 juta pelanggan. Konten mereka telah ditonton lebih dari 4,94 miliar kali.
Banyaknya jumlah tayangan dan pengikut itu berdampak pada pendapatan Raffi dari Youtube, karena selipan iklan otomatis dilekatkan apabila konten sesuai dengan aturan yang disyaratkan.
Selain itu, Raffi juga dapat memperoleh pemasukan lain dari konten sponsor dengan merek atau perusahaan tertentu secara langsung di luar iklan.
Dari Instagram, salah satu website id.noxinfluencer.com memperkirakan pendapatan Raffi dari akun pribadinya yang memiliki engagement atau tingkat keterlibatan 0,3 persen mencapai Rp100 juta untuk setiap postingan.
Jumlah pengikut Instagramnya mencapai lebih dari 57 juta, serta pelanggan di kanal Youtube-nya mencapai 22,6 juta akun.
Selain aktif di Instagram dan YouTube, Raffi juga memiliki kesibukan mengisi berbagai acara televisi, duta merek, hingga iklan dan endorsement.
Perusahaan Raffi, RANS Entertainment, juga dikabarkan akan mendapat kucuran investasi dari perusahaan induk Grup Emtek, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK).
Dalam rilis di keterbukaan informasi (12/11), Corporate Secretary Emtek menyebutkan investasi yang direncanakan bernilai sekitar Rp248 miliar dan akan dilakukan bertahap untuk kepemilikan saham berkisar 17 persen pada RANS Entertainment. Dengan angka tersebut, valuasi RANS diperkirakan mencapai Rp1,45 triliun. (rob)